Mohon tunggu...
Dody FM
Dody FM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Praktisi Digital Marketing & Event Organizer, Korespondensi: dodyfi@gmail.com (fast respon)

Entrepreneur, Praktisi Digital Marketing & Event Organizer, Korespondensi: dodyfi@gmail.com (fast respon)

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Apa yang Cocok di Musim Virus Covid-19?

2 April 2020   10:03 Diperbarui: 2 April 2020   10:11 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Melihat perkembangan wabah Covid-19  di Indonesia, tampaknya situasi bisnis masih gelap dan unpredictable. Prediksi paling masuk akal, situasi ini akan kembali normal setelah lebaran, atau di bulan Juni 2020.

Mengacu pada status tanggap darurat yang dirilis oleh pemerintah, maka situasi ini akan diharapkan berakhir pada 29 Mei 2020. Tentu dengan catatan, jumlah penderita Covid-19 turun atau berhenti dan tingkat kesembuhan naik tinggi.

Jika skenario ini tidak terwujud maka dipastikan akan diperpanjang tidak tahu sampai kapan. Inggris sudah meprediksi, lock down yang dilakukan akan memakan waktu hingga 6 bulan kedepan.

Pada saat artikel ini jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia, per 1 April, mencapai 1.677 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 157 jiwa, dan jumlah yang sembuh 103 orang.

Data tambahan lain ribuan orang sudah curi star mudik ke daerah Jabar, Jatim, Jateng dari Jakarta. Sejumlah perusahaan sudah tutup, sebagaim kantor Bank nasional tutup dan hanya beberapa yang buka operasional. Di sektor industri , Honda sudah memutuskan untuk berhenti produksi mobil dalam 14 hari.

Kembali ke judul artikel ini, bisnis apa yang cocok di saat era wabah covid-19 ini? Pada prinsipnya semua bisnis itu lahir ketika ada masalah timbul. Bisnis yang berbasis pada kebutuhan banyak orang rata-rata akan sukses dan meraup omzet yang tinggi terlepas dari berapa lama perusahaan itu bertahan atau ketika kebutuhan orang itu berakhir.

1. Bisnis Aplikasi  Meeting online

Anjuran Phisical Distancing berakibat perubahan yang nyata pada pertemuan-pertemuan atau rapat. Yang mendapatkan berkah dari wabah ini tentu adalah para developer aplikasi meeting online. Bahkan data skype bisnis menunjukkan adanya kenaikan signifikan.

Pada data yang dimiliki Skype, terlihat bahwa peningkatan aktivitas pada aplikasi melonjak hingga menyentuh angka 70 persen. Angka tersebut didapatkan oleh perusahaan hanya dalam waktu beberapa minggu saja.

Jika dikonversi menjadi angka riil, maka jumlah Skype saat ini bertambah hingga 40 juta pengguna harian, seperti yang Nextren rangkum dari MobileSyrup.

Masih banyak aplikasi lain yang berkembang pesat seperti zoom, join me dan lainya. Disinilah peluang emas bagi developer lokal untuk mengembangkan aplikasi serupa dengan lebih menekan pendekatan lokal khas Indonesia sehingga tidak dikuasai developer asing.

2. Bisnis Jasa Antar Barang/Logistik/Makanan

Pengalaman pribadi, 2 minggu terakhir tingkat transaksi selama Work From Home (WFH) naik  siginifikan dari biasanya. Karena pasar tradisional dibuka terbatas, maka pilihanya adalah Food delivery.

Belum lagi pengiriman disinfektan, hand sanitizier, jahe dan barang-barang lainnya. Di Indonesia, hampir semua Ecommerce ada program gratis ongkir. Tentu ini perlu disambut baik.

3. Bisnis Disinfektan, Hand Sanitizier, Masker

Bisnis ini tampaknya jelas hanya musiman saja. Jika wabah ini selesai maka kebutuhan barang-barang ini diprediksi akan menukik tajam. Dan sekarang ketiga barang diatas langka di pasaran dan harga melejit naik.

Di swalayan juga susah ditemukan ketiga produk di atas. Bagi yang memiliki rekanan pabrik kimia, atau distributor tentu akan panen raya dengan adanya wabah ini.  

Menurut Sirclo, perusahaan enabler ecommerce, peningkatan terbesar teradi pada penjualan produk sanitasi tangan alias hand sanitizer, yang peningkatannya mencapai 531% pada bulan Februari lalu. Produk sabun tangan mengalami peningkatan 304%.Posisi ketiga ditempati oleh produk tisu basah dengan peningkatan 227% (detikinet).

4. Bisnis Herbal dan Suplemen Vitamin

Di Indonesia pada bulan Maret ini jahe dan madu di sebagian daerah tiba-tiba langka. Kelangkaan ini disinyalir disebabkan kepercayaan jahe, madu adalah pencegah corona dengan menigkatkan imunitas tubuh. Termasuk juga dengan suplemen vitamin, Sirclo juga mencata suplai vitamin juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 210%. Angka ini terus meningkat pada bulan Maret. Peluang emas ini mesti ditangkap oleh para petani jahe dan distributor obat.

5. Bisnis Gadget/Laptop

Adanya kampanya WFH tentu bisa menaikkan penjualan gadget. Rata-rata yang menggunakan gadget canggih adalah pertemuan online yang jumlah peserta pertemuan online berjumlah banyak, lebih dari 20 orang seperti guru, pemerintahan. Bahkan di salah satu sekolah di Bekasi, sudah mendistribusikan secara gratis notebook kepada semua guru untuk support pembelajaran online.

6. Kue Lebaran Online

Walaupun mudik kemungkinan tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya, kue lebaran tetap akan mendapatkan prospek cerah memasuki bulan Ramadhan. Kue ini bisa disalurkan secara online atau menjalin kerjasama dengan para minimarket, swalayan sebagai supplier.

7. Bisnis Sembako

Kebutuhan sembako kemungkinan juga akan naik, karena semakin banyak yang kerja dirumah maka akan permintaan kebutuhan pokok akan tinggi seperti beras, telur , minyak, gula dan lainnya.

Belum lagi banyak Lembaga social yang memiliki program peduli pekerja harian lepas shingga membutuh stok sembako untuk dibagikan kepada para mustahiq itu. Sebentar lagi lebaran, maka zakat fitrah juga akan naik.

Ketujuh bisnis diatas sebagian  masuk kategori high tech dan padat modal. Untuk UMKM mungkin bisa memilih sebagai supplier herbal, sembako dan kue lebaran.

Untuk itu perlu tetap ada kesabaran dan strategi di tengah tragedi ini. Mungkin pembaca bisa berkomentar , dan memberikan ide bisnis yang prospek di era Covid-19 ini apa saja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun