Intan diambil secara paksa dari depan gereja, tempat ia baru saja menghabiskan waktu doanya bersama ayah dan ibunya. Ia harus merasakan perihnya neraka akibat luka bakar di sekujur tubuh sebelum menghembuskan nafas terakhir. Ia pergi dengan penderitaan yang tak terkatakan. Meninggalkan hati yang hancur berkeping-keping orangtuanya. Sementara orang yang telah merenggut hidup Intan percaya bahwa dengan membunuh sesama manusia maka kematiannya akan disambut seribu bidadari.
Entah ajaran agama apa yang dipakai si pembunuh. Sebab setahu saya perintah Tuhan sangat jelas “Jangan membunuh!!!”
Jika mereka dapat berkoar bahwa kematian sebagai jihadis akan disambut seribu bidadari. Berarti mereka tidak pernah tahu, bahwa kami dijanjikan sebagai warga kerajaan sorga. Janji yang diberikan kepada kami adalah pasti. Bukan janji politik. Ini janji sorga. Dan ketika kami mati, seluruh sorga akan bernyanyi menyambut kami. Bukan hanya seribu bidadari.
Selamat jalan, nak. Selamat jalan Intan. Damailah bersama Tuhan Yesus di sorga. Biarlah kami yang masih diijinkan tersisa, terus berjuang pada jalan kebenaran. Memang terjal dan berliku, tapi pasti akan sampai pada tujuan. Tujuan menciptakan Indonesia yang saling menghargai, saling menghormati, saling mencintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H