Salam Damai,
Menyimak Indonnesia akhir-akhir ini, kita disuguhi berita-berita yang sangat menggelisahkan hati. Ada larangan beribadah, pertikaian berdarah, kapal tenggelam, hingga bencana alam yang begitu mengerikan dan memakan korban yang tak sedikit. Lagi-lagi Indonesia berduka. Duka melihat saudara kita mati sia-sia hanya karena mempertahankan ego sekelompok orang, duka melihat saudara kita mati menggenaskan terbunuh kejamnya kemarahan alam.
Di sana, nun jauh di Wasior, banjir bandang baru saja menggusur rata tanah perkampungan saudara kita di sana.
Di sana, nun jauh di Mentawai, gempa bumi disusul tsunami menghancurkan tanpa ampun kehidupan di sana.
Di sana, nun jauh di Yogyakarta, pada kaki merapi, manusia seolah dibakar hidup-hidup.
Beberapa saat sebelumnya, di Tarakan, Salemba dan Bekasi, nyawa manusia dihargai dengan sabetan pedang.
Hati siapakah yang tak haru, melihat seorang ibu yang tangan kanan telah buntung dengan duka yang dalam memanggul anaknya yang mati tertanam dalam lumpur akibat banjir bandang?
Hati siapakah yang tak haru melihat perjuangan seorang bapak dengan tubuh penuh luka bakar tapi masih berusaha menolong anaknya agar selamat dari hembusan awan panas Merapi?
Hati siapakah yang tak haru melihat seorang anak balita duduk disamping jenasah kedua orangtuanya tanpa ia tahu bahwa dia kini telah sendiri??
Indonesia dirundung malang, Indonesia dirundung duka. Tangis di Wasior adalah tangis kita semua, tangis di Mentawai adalah tangis kita bersama. Tangis Indonesiaku adalah tangis kita semua.
Saudaraku, apakah yang kamu pikirkan melihat semua ini? Adakah harapan akan kebaikan untuk Indonesia kita yang tercinta ini?
Mari gerakan hatimu saudaraku, mari gerakan hatimu kita berdoa bagi negeri ini. Luangkanlah sedikit saja waktumu untuk Tuhan-mu, untuk negerimu ini, tanah pusaka tumpah darah, tempat lahir, tempat kita dibesarkan.
“Tuhan, kami percaya bahwa dengan kekuasaanMu segala sesuatu bisa terjadi. Jika negeri kami dihukum karena dosa dan pelanggaran kami, maka ampunilah kami ya Tuhan, dan kami mohon dengan hati yang tulus dan sungguh kepadaMU, damaikanlah negeri kami ini agar tiada lagi pertikaian antar sesama kami yang membuat kami saling jauh. pulihkan negeri kami dari kehancuran akibat segala bencana alam yang terjadi. Nyatakanlah kasihMU dalam hari-hari hidup kami agar kami jauh dari segala cela dan dosa. Hanya kepada Mu kami berdoa, Amin“
Saudaraku, saya hanya bisa memberikan doa yang tulus untuk negeri yang saya cintai ini. Jika kamu pun mencintai negeri ini, maka teruskanlah ini kepada saudara dan teman anda dan kepada orang Indonesia yang lain.
Kalaupun anda tak ingin meneruskan pesan ini, tidak apa-apa. Tidak akan terjadi apa-apa dengan anda, anda tak akan di pecat dari pekerjaan anda, karir anda akan tetap bagus, anak anda tetap sehat, ternak anda tak akan mati, anda akan selalu selamat dari masalah apa pun. Tapi ketahuilah, bahwa sesungguhnya mata Tuhan pernah tertutup dan Ia telah mencatat dengan seksama setiap pribadi yang berbuat kebaikan dengan hati yang sungguh-sungguh.
Dody Kudji Lede
Pemuda Indonesia