Mohon tunggu...
Dody Kudji Lede
Dody Kudji Lede Mohon Tunggu... profesional -

Laki-laki, gagap, sering gugup tapi cuek, Ingin belajar tapi gak pernah sekolah,suka baca tapi gak punya waktu, pekerja keras tapi belum punya kerja, pemalu tapi punya prinsip, slalu mncintai tapi tak pernah dicintai, jarang berdoa tapi takut Tuhan... Saat ini tinggal di Kupang - NTT

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Pada Damai

26 Oktober 2010   00:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertikaian seolah tak henti di negeri ini
Ceceran darah bak Kapuas mengalir
Ratap tangis seolah mars penyemangat
Bunuh, bunuh dan bunuh…!!!
Sekali pedang terhunus lantang
Pantang tersarung jika nyawa tiada melayang

Pertiwi dirundung duka nan dalam
Melihat seringai buas anak-anaknya mencari korban
Dengan tombak yang ujungnya untuk saudara.
Kenal tak lagi sayang

Sudah tak guna bunda menangis sendu
Nyawa binatang masih lebih dihargai di sini
Hanya demi pertahankan ego yang sombong

Tuan kami yang lalim hanya jadi penonton
Tiada ikhtiar damaikan pertikaian ini
Rindu kami pada damai negeri ternyata masih hanya mimpi
Entah kapan kami sesama saudara saling dekap dalam cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun