Mohon tunggu...
Dody Dharma Hutabarat
Dody Dharma Hutabarat Mohon Tunggu... Lainnya - Keterangan Profil

Bio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dalam Kenangan: Slamet Mulyono (1974-2020)

29 April 2020   13:44 Diperbarui: 29 April 2020   13:41 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dulu masih sering rapat kerja hingga larut malam, aku dan mas Slamet sering tidur berbagi kamar. Aku dapati mas Slamet sebagai orang yang religius. Selain sebagai pembaca doa, mas Slamet sering diminta menjadi penceramah dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di kantor. 

Mas Slamet juga sering memimpin doa bersama setelah salat Zuhur di musala Dit. TP (sekarang Dit. SITP) agar Allah SWT memberikan kekuatan dan kelancaran dalam membangun SPAN.

Aku sampai heran. Kok bisa pada diri mas Slamet dapat ditemukan sosok akuntan profesional, humoris, sekaligus sosok ustaz yang memiliki pemahaman agama yang tinggi? Karenanya, aku dan beberapa teman dekat sering bercanda kalau mas Slamet ini juga memiliki titel Lc. yang bisa diartikan "Licence" (gelar S-1 dari perguruan tinggi agama tertentu) dan bisa juga diartikan "lucu" sesuai ciri khasnya. Oh ya, gelar S-2 mas Slamet adalah M. Prof. Acc. yang artinya Master of Professional Accounting, yang kadang kami plesetkan dengan memanggilnya dengan sebutan profesor akuntansi. Ah, mas Slamet, kamu memang unik dan komplit.

Dalam sebuah tim, mas Slamet mengambil peran sebagai pemain, playmaker, sekaligus suporter. Tidak jarang kami di tim proses bisnis "bergerilya" bersama ke direktorat-direktorat untuk menjelaskan sekaligus membangun dukungan untuk pengembangan SPAN. Ini sesuai dengan arahan Pak Paruli Lubis, Direktur TP saat itu. 

Begitu solidnya kami sebagai tim bahkan sampai Pak Sudarto (Kasubdit TPBE, sekarang Staf Ahli bidang OBTI) mengatakan, "Pasti akan terjadi sesuatu kalau Adi, Dody, dan Slamet sudah berkumpul". Aku tidak tahu apakah itu hanya sebuah gurauan, atau memang pak Sudarto sedang cemas melihat kami berkumpul. Peace, pak Darto. Hehehe.

Interaksi kami sempat renggang selama lima tahun tidak bertemu karena aku melanjutkan studi S-3 di Amerika Serikat di tahun 2013 dan mas Slamet dipromosikan sebagai Kepala KPPN Singaraja di tahun 2016. Kami pun bertemu lagi di Jakarta di tahun 2018. 

Saat itu mas Slamet mendapat panggilan ke Jakarta untuk menerima penghargaan sebagai Unit Pelayanan Berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi dari Kemenpan RB tahun 2018. Aku ucapkan selamat dan kami berpelukan dengan erat.

Selain berpengalaman sebagai akuntan pengembang sistem berskala besar, mas Slamet juga seorang administrator yang sukses. Terbukti dari sejumlah prestasi yang diraih saat menjadi Kepala KPPN Singaraja. Selain penghargaan dari Kemenpan RB, mas Slamet membawa timnya meraih sejumlah pencapaian lainnya yaitu Juara I Kantor Pelayanan Terbaik lingkup Kementerian Keuangan tahun 2017, unit kerja yang memenuhi kriteria pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM tahun 2017, Pemenang Pertama Penilaian Kinerja Pelayanan Publik pada KPPN tahun 2017 lingkup DJPb, Peringkat ke-4 Pengelola Kinerja Terbaik tingkat DJPb tahun 2017, dan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Terbaik lingkup Kabupaten Buleleng dan Jembrana Semester I tahun 2018.

Bagiku mas Slamet lebih dari sebagai teman kerja dan sahabat. Ia juga sosok seorang kakak. Masih jelas di ingatanku betapa bahagianya ketika kami bertemu di rumahnya tahun lalu. 

Aku membawa keluargaku. Kami bercerita tentang keluarga kami masing-masing. Kami juga bercerita tentang doa. Kami pun berbagi cerita tentang harapan.

Aku menangkap sebuah kebanggaan ketika mas Slamet bercerita bahwa putra pertamanya berhasil masuk Universitas Indonesia jurusan Ilmu Ekonomi Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun