3. Umpan Balik yang Konstruktif: Memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif membantu siswa mengetahui area mana yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara meningkatkannya. Walker menekankan pentingnya umpan balik yang spesifik dan tepat waktu.
4. Pentingnya Istirahat: Seperti yang telah disebutkan, Finlandia sangat memperhatikan keseimbangan antara waktu belajar dan istirahat. Memberikan waktu istirahat yang cukup memungkinkan otak untuk beristirahat dan kembali segar, sehingga siap untuk menerima informasi baru.
5. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil: Menghargai usaha dan proses belajar sama pentingnya dengan menghargai hasil akhir. Hal ini membantu siswa untuk tidak hanya fokus pada nilai atau hasil akhir tetapi juga menghargai perjalanan belajar mereka.
6. Metode Umpan Balik: Praktik umpan balik di Finlandia sangat terfokus pada konstruktif dan spesifik, sedangkan implementasi umpan balik di Indonesia mungkin masih perlu ditingkatkan dalam beberapa aspek.
Buku "Teach Like Finland" menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan produktif. Dengan mengadopsi beberapa prinsip dari sistem pendidikan Finlandia, guru dan siswa di seluruh dunia dapat merasakan manfaat dari pendekatan yang lebih holistik dan seimbang terhadap pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H