Mohon tunggu...
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

.twitter/Facebook : @riedhotenzhe Instagram : @mohridhoilahirobbi email : riedho.riedha@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Mati Memberi Makan yang Hidup: Wisata Religi Astatinggi dari Perspektif Ekonomi

8 Maret 2024   19:19 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:10 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Astatinggi di Sumenep bukan hanya tempat wisata biasa, tapi juga menjadi saksi dari keindahan persilangan antara spiritualitas dan perekonomian. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana tempat wisata religi ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

Keunikan Astatinggi

Astatinggi dikenal sebagai tempat yang dipercaya sebagai pusat energi spiritual. Banyak orang datang ke sini untuk berdoa dan mencari berkah. Nama Astatinggi sendiri diambil untuk memudahkan para masyarakat dalam menyebutkan situs sejarah yang dibangun pertama kali oleh Pangeran Rama ( P Cokronegoro II) Raja ke-25 Sumenep. Bangunan ini dikerjakan bertahap, arsitekturnya dipengaruhi oleh Arsitektur Hindu Jawa yang disinyalir karena Pangeran Rama memerintah Sumenep dibawah pemerintahan Mataram. Sebelum ada komplek pemakaman Astatinggi ini, Raja Sumenep dimakamkan secara terpisah, Arya Joko Tole dimakamkan di Dusun Sa'asa Desa Tenonan Kecamatan Manding, Pangeran Sinding Puri atau Arya Winabaya dimakamkan di Desa Bangkal. Konon, saat pembangunan komplek pemakaman Astatinggi, Pangeran Rama membuat pagar batu yang mengelilingi area pemakaman tanpa menggunakan semen, hal itu dimaksudkan untuk menghormati para leluhurnya, batu-batu tersebut disusun dan ditata rapi yang sampai saat ini masih kokoh. Namun, keistimewaan Astatinggi tidak hanya terletak pada aspek spiritual, melainkan juga pada dampak positif yang dihasilkannya dalam ekonomi lokal.

Menghidupi Perekonomian Lokal

Wisatawan yang datang ke Astatinggi tidak hanya membawa doa dan harapan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi. Pedagang kaki lima, pengelola penginapan, dan penjual oleh-oleh setempat mendapatkan keuntungan dari kunjungan para peziarah. Ini menciptakan lingkaran ekonomi yang memberdayakan masyarakat sekitar.

Sebenarnya hal ini juga dapat ditemukan di tempat wisata religi lainnya. Yang unik dari pembahasan kali ini adalah bagaimana bisa sosok yang sudah meninggal masih mampu untuk menghidupi sosok yang masih hidup. Tentunya hal ini adalah sebuah anugerah Tuhan bagi para hambanya.

Peran Umat dan Wisatawan

Umat yang menjalankan tradisi keagamaan di Astatinggi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian. Donasi, sumbangan, dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ekonomi lokal membantu menciptakan keseimbangan antara spiritualitas dan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Masyarakat disekitar area pemakaman berbondong-bondong untuk menyediakan beberapa layanan kepada pengunjung. Dari mulai souvernir, bunga pemakaman, dan lain sebagainya. Tentunya hal ini berdampak baik bagi masyarakat, sehingga terjadi perputaran ekonomi yang begitu pesat dan bisa menghidupi masyarakat di sekitar lokasi astatinggi.

Dampak Positif pada Infrastruktur

Peningkatan kunjungan ke Astatinggi juga memberikan dampak positif pada perkembangan infrastruktur di sekitarnya. Perbaikan jalan, fasilitas umum, dan sarana transportasi adalah investasi penting yang meningkat seiring dengan pertumbuhan pariwisata religi ini. Jika dilihat, pemerintah memperhatikan betul kondisi infrastruktur yang ada di Astatinggi, beberapa jalan yang rusak langsung diperbaiki, karena memang akses jalan adalah faktor penting yang berpengaruh pada peningkatan pengunjung di astatinggi. Jalanan yang rusak sering diakibatkan oleh bus-bus besar yang melewati jalan menuju astatinggi, jadi tentunya hal ini adalah dampak positif bagi infrastruktur disana.

Meningkatkan Kualitas Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun