Mohon tunggu...
Arief Setyo Widodo
Arief Setyo Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pengetik teks bebas

Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wisata Eksklusif Candi Borobudur, Hanya untuk Orang Kaya?

8 Juni 2022   13:37 Diperbarui: 8 Juni 2022   15:38 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com (Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)) 

Di bagian teras candi tampak relatif sepi, sementara di bagian puncak cukup ramai. Banyak terlihat rombongan keluarga, orangtua beserta anak-anaknya. 

Saat itu, Candi Borobudur adalah salah satu tempat rekreasi keluarga terbaik. Namun mungkin kelak banyak orangtua yang hanya bisa mengajak anak-anaknya sampai di pelataran, melihat para tamu VIP naik ke candi. Tak mungkin membiarkan anaknya yang masih kecil naik sendirian, sementara orangtuanya hanya bisa menunggu di bawah.

Penetapan kuota pengunjung di Borobudur sangat tepat untuk menjaga kelestarian candi. Namun kurang elok rasanya jika menyeleksi pengunjung dengan cara menaikkan harga tiket secara ugal-ugalan, seolah hanya mengizinkan orang kaya saja naik ke Candi Borobudur. 

Melalui akun Facebook Medkom Sangha Theravada Indonesia, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera memberikan pernyataan sebagai berikut:

Diberlakukannya kuota 1.200 orang per hari yang boleh naik ke atas candi memang sangat perlu untuk  penyelamatan candi, tetapi selayaknya tanpa harus membayar sangat-sangat mahal bagi orang "miskin". Kalau pada hari itu kuota sudah penuh, dimohon saja naik pada hari berikutnya atau hari yang lain. Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya sudah! Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui 'on line'. Biarlah umat Buddha sabar menanti antrian bisa naik ke atas candi kita sendiri. Seperti halnya saudara-saudara Muslim yang juga sabar menanti antrian naik haji sampai beberapa tahun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun