Mohon tunggu...
Dodi Putra Tanjung
Dodi Putra Tanjung Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Sosial

Penggiat Sosial, Relawan dan Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Listrik Padam di Sebagian Besar Sumatera, Apa Tanggung Jawab PLN?

5 Juni 2024   22:37 Diperbarui: 5 Juni 2024   22:53 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Dua hari ini, terjadi pemadaman listrik di sebagian Sumatera meliputi Lampung, Bangka Belitung, Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Jambi dan Riau. Pemadaman listrik total atau blackout di sejumlah wilayah Sumatra yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024) hingga Rabu (5/6/2024).

Dilangsir dari detik.com, Manager Komunikasi & TJSL Unit Induk Distribusi Sumatera Barat, Yenti Elfina menyebut, gangguan listrik yang terjadi di Sumatea Barat, diakibatkan adanya gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat yang terjadi pada Selasa (04/06). Sistem transmisi ini merupakan jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.

Tentu hal ini mendapat berbagai respon beragam dari masyarakat, termasuk di Sumatera Barat. Karena tidak dipungkiri bahwa listrik saat ini adalah kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari perkotaan sampai pedesaan dan semua kalangan ekonomi tergantung kepada listrik.

Dampak dari pemadaman selama dua hari ini tentu merugikan masyarakat yang menjalankan roda perekonomian, seperti berdagang maupun usaha pabrikan. Produksi dan aktifitas berusaha mereka tergantung kepada listrik. Kemudian juga pelaku UMKM, khususnya pedagang kuliner malam yang tentu sangat tergantung kepada listrik. Termasuk juga usaha photocopy, swalayan dan mini market, usaha laundry, bahkan para pelajar juga terganggu dengan pemadaman listrik tersebut. Termasuk kebutuhan rumah tangga yang juga tidak lepas dari penggunaan energi listrik ini.

Disisi lain, ketika masyarakat terlambat membayar tagihan listrik, PLN langsung memberi denda, di datangi langsung oleh petugas, bahkan tidak segan melakukan pemutusan jalur listrik ke rumah masyarakat. Apalagi dengan adanya isu kenaikan tarif listrik tentu ini semakin menjadi pembicaraan di masyarakat terhadap kinerja PLN.

Seharusnya PLN sebagai perusahaan negara yang meraih laba terbilang besar, dengan torehan laba periode berjalan mencapai Rp25,91 triliun pada Juni 2023 atau semester I 2023. Angka tersebut melampaui torehan laba berjalan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) Juni 2022 sebesar Rp17,38 triliun. Dengan kondisi seperti itu PLN mestinya memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat. Laba bersih ini juga menjadi yang paling besar bila dibandingkan laporan tahunan 2022 lalu yang menorehkan Rp14,4 triliun. (Dikutip dari https://databoks.katadata.co.id)

Lalu, dengan kondisi tersebut, apa dan bagaimana tanggung jawab PLN menyikapi kerugian masyarakat yang terdampak pemadaman total dua hari ini? Apakah cukup dengan kalimat maaf saja?

Apa tdak terpikir oleh pejabat PLN untuk menghargai kerugian masyarakat akibat kelalaian teknis yang terjadi, seperti memberikan dispensasi atau keringanan pembayaran tarif listrik tersebut kepada masyarakat terdampak? Atau dengan melakukan pembaharuan dari sistem mereka sendiri, dimana dengan susahnya mereka mencari penyebab terjadinya penyebab kerusakan ini menandakan sistem mereka belum baik.

Atau seminimal mungkin mereka ada tenggang rasa juga, terutama kepada masyarakat yang menerima subsidi PLN, jangan main putus saja disaat masyarakat terlambat melakukan pembayaran setiap bulan.

PLN harus melakukan antisipasi terhadap kerusakan peralatan, seperti Trafo, gardu induk, dan kabel yang merupakan bagian penting dari jaringan distribusi listrik dapat mengalami kerusakan akibat faktor alam, usia, atau kesalahan manusia.

Kemudian antisipasi terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan angin kencang, pohon tumbang yang dapat merusak infrastruktur jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman.

Tentu dengan menyiapkan tenaga teknis dan sarana yang mendukung, tokh dengan keuntungan yang besar rasanya tidak sulit, yang penting ada rasa tanggung jawab terhadap masyarakat, bukan sekedar menerima laba dan memberi sanksi saja. Semoga kedepan PLN semakin baik memberi pelayanan, dan pemadaman total ini tidak lagi terjadi, apalagi dengan waktu yang lama dan dampak wilayah yang luas. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun