Mohon tunggu...
Dodi Putra Tanjung
Dodi Putra Tanjung Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Sosial

Penggiat Sosial, Relawan dan Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Mengembara

26 Desember 2023   14:35 Diperbarui: 26 Desember 2023   14:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Dodi Putra Tanjung


                             
        Detik berganti menit,menit berganti jam, jam berganti hari, bulan, menjadi tahun.
        Pernah suatu sore di teras kamar, Fatih ditanya oleh Zamri,temannya,apakah dia akan pindah ketika kelas 3 atau tidak.
        "Sepertinya aku akan pindah", jawab Fatih santai
        "Ya, lebih baik pindah dari pesantren ini. Bakatmu tidak akan berkembang disini", ujar temannya tersebut.
        "Kenapa harus pindah?, Disini kan kita juga bisa mengembangkan bakat masing-masing. Di pondok ini kita juga bisa terjaga dari pergaulan buruk diluar sana", Ali merasa tidak terima.
        "Hei, kita ini sekarang berada pada zaman perkembangan teknologi. Kalau kita terus berada di sekolah yang melarang penggunaan teknologi, bagaimana kita akan berkembang? Tidak mungkin kita pada akirnya menjadi tidak tahu tentang teknologi, di zaman yang mana teknologi sedang berkembang pesat saat ini", ujar teman Fatih tersebut. Perkataannya semakin meyakinkan Fatih untuk pindah. Ali terlihat diam dan memikirkan sesuatu. Ada benarnya kata Zamri, mungkin iti yang dipikirkannya.
        "Ya, sebenarnya tergantung pada diri kita sendiri, apakah bisa menjaga diri dari pengaruh buruk dunia luar. Kalau tidak mampu, akan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik", ujar Fatih pada Ali. "Cobalah untuk pindah, kita bisa menambah pengalaman baru diluar sana. Sejatinya kita ini adalah pengembara, di padang pasir kehidupan yang luas. Kita tidak bisa tetap tinggal di tempat yang sama. Setiap orang punya tujuan yang berbeda-beda. Kita tidak bisa memaksakan orang lain mengikuti keinginan yang kita miliki. Mungkin, kita tidak menyadari, selama ini kita mendapat beberapa pengaruh buruk di pesantren ini, di samping banyaknya hal-hal baik yang kita dapatkan. Memang lebih baik kita berada disini. Tapi, jika inginmenyeimbangkan antara agama dan ilmu, mungkin menurutku kita bisa bersekolah ditempat lain. Kita punya impian masing-masing, tapi caranya mungkin berbeda", tutupnya.
         Sore itu, mereka memutuskan pindah saat tahun ketiga. Mereka  akan pindah ke sekolah yang berbeda-beda. Di waktu perpisahan, mereka yang akan pindah bersalaman dengan guru-guru dan teman-teman yang akan ditinggalkan.
          "Semoga kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti", ujar Fatih dalam hati sembari menoleh ke belakang ketika akan pulang ke rumahnya.()
                           

Editor : Dodi Putra Tanjung (Abu Hasyim) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun