Suasana panas, congkrah (terbelah) di saat proses pilpres dan menjelang pelantikan presiden, hendaknya segera diakhiri dengan suasana manis, harmonis, dan kebersamaan demi semua rakyat Indonesia. Mari kita tinggalkan perselisihan, rasa dendam, serta ego demi rakyat semuanya.
Janganlah rakyat diombang-ambingkan oleh suasana tidak rukun, tidak kondusif, penuh intrik demi kepentigan pribadi atau kelompok.
Kini, saatnya meninggalkan syak wasangka kepada siapa saja. Kita satu bangsa, sebentar lagi kita memperingati hari Sumpah Pemuda (28 Oktober). Di mana Sumpah Pemuda pada jamannya dulu menjadi momentum bagi bangsa ini untuk merekat diri menjadi satu. Sumpah Pemuda; kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
So...mari bersatu membangun negeri Indonesia. ****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H