"berharap jalan yang sedang ku lewati berliku, terjal dan penuh lubang, tapi begitu sudah aku lewati semua orang dapat berjalan dengan menutup mata"...
yah... satu kalimat ungkapan cita-cita dari seseorang yang punya harapan besar buat dirinya dan orang lain. dan kalau saya tau dimana jalan yang pernah di lewati orang itu, saya akan mengajak orang-orang untuk melewatinya.
kenapa ya, saya musti ngajak orang-orang ?
selama belum menemukan jalan itu, kenapa ngga berjalan di jalan yang memang bisa dilewati. jangan pernah mengambil resiko untuk melewati jalan yang kita tidak tau kemana arah jalan tersebut. atau jangan juga kita nekat untuk menerobosnya...
ada yang bilang "kalau tidak berani mengambil resiko, sulit untuk bisa menentukan masa depan kita akan cerah". tapi masa depan cerah bukan ditentukan oleh berani atau tidak mengambil resiko. orang yang bermasa depan cerah karena berani mengambil resiko terlebih karena sifatnya accidental dan itu 1001. 1 bermasa depan cerah dan 1000 bermasa depan tidak cerah. coba kita tanya pada orang yang memiliki masa depan cerah, bukan bertanya pada rumput yang bergoyang. kita harus reaslistis bung!.
orang yang memiliki masa depan cerah pasti bilang. "saya berjalan di jalan yang memang bisa saya lewati, dan saya tau kemana jalan ini akan menuju".
tuh kan!... bener!
jadi kalau mau jalan harus tau jalan, karena kalau ngga pasti ngga bakal jalan-jalan. lalu pilihannya bisa sendiri dan bisa jalan berdua...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H