Kualitas Kelima: Bahasa Arab memiliki akar kata dan idiom-idiom yang menyediakan sumber daya yang sempurna untuk mengekspresikan pikiran manusia yang paling halus dan refleksi.
Inilah lima kualitas yang menjadikan bahasa Arab menyandang keistimewaan sebagai bahasa pertama sekaligus induk semua bahasa.
Adapun, bila saya menempuh jalur ortodoksi berdasarkan argumentasi Qur'ani, logikanya sebagai berikut: Al-Qur'an menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw diutus oleh Tuhan untuk segenap umat manusia (21:107, 34:28), untuk seluruh kaum yang sebelumnya kepada mereka telah diutus nabi-nabi dari antara kalangan mereka sendiri (35:24). Sementara itu, setiap nabi diutus dengan memakai bahasa kaumnya (14:4). Tidaklah terlalu sulit dan berisiko keliru untuk menarik simpulan bila bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur'an -- yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw untuk diajarkan kepada segenap umat manusia -- merupakan bahasa segenap umat manusia. Dan sejak bahasa umat manusia kita jumpai beragam dan berbeda-beda, maka simpulan turunan berikutnya adalah mestilah bahasa-bahasa tersebut berasal dari satu bahasa induk yang adalah bahasa pertama umat manusia di muka bumi ini. Itulah bahasa Arab. Simpulan ini dikuatkan oleh ayat Al-Qur'an lainnya yang menyebutkan bahwa bangunan pertama yang didirikan bagi manusia berada di Bakkah, yakni nama kuno untuk kota Mekkah (3:96), yang identik dengan bangsa dan bahasa Arab. Â
68 tahun setelah kitab Minan al-Rahman ditulis, murid dari sang penulis kitab tadi, Muhammad Ahmad Mazhar, pada tahun 1963 menulis Arabic, the Source of All the Languages di majalah Review of Religions yang diterbitkan juga oleh Universitas Virginia. Dalam bab pertamanya, Asal Usul Bahasa, Maulana Mazhar menegaskan:
"Tujuan dari risalah ini adalah untuk menunjukkan secara ilmiah bahwa Bahasa Arab adalah bahasa pertama yang diajarkan Tuhan kepada manusia dan semua bahasa lainnya berasal dari bahasa ini. Klaim ini mungkin tampak terlalu dogmatis pada awalnya, tetapi itu benar tanpa keraguan. Oleh karena itu, pembaca diminta untuk tetap bersabar dan membaca halaman-halaman ini dengan pikiran terbuka, tidak bias oleh teori-teori linguistik yang mungkin telah diserapnya sejauh ini. Sangat sulit untuk menyingkirkan prasangka lama, tetapi mereka yang mencari kebenaran selalu terbuka terhadap keyakinan.
Tentu saja, klaim semacam itu telah dibuat dari waktu ke waktu atas nama bahasa Sansekerta, Belanda, Italia, dan Ibrani dan telah gagal. Namun, upaya itu sendiri menunjukkan bahwa ada tujuan yang harus dicapai, dan kegagalan hanya menunjukkan bahwa jalan yang salah telah ditempuh. Kegagalan di masa lalu terkadang mengarah pada kemenangan di masa mendatang."
Maulana Mazhar mengembangkan tesis dari sang guru dilengkapi-teori kebahasaan modern. Adapun teori yang saya maksud adalah sebagaimana kita jumpai pada Bab XVI, How to Redeem Arabic Roots from Other Languages (Bagaimana Mengembalikan Akar Kata Arab dari Bahasa-Bahasa Lainnya). Dengan ungkapan yang elegan dia menulis:
"Saya harus membutuhkan waktu lama untuk membersihkan dek. Dengan bab ini, dimulailah fase praktis dari subjek ini, yaitu bagaimana mengembalikan akar kata bahasa Arab dari bahasa-bahasa lain. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan hukum fonetik yang sudah dikenal dan pasti yang akan dibahas di bawah nomenklatur berikut ini:
Pendahuluan:
(a) Alfabet dan organ-organ bunyi
(b) Pergeseran bunyi
(c) Awalan dan akhiran
(d) Penghilangan huruf hidup
(e) Penghapusan huruf-huruf yang berlebih
Rumus Dasar:
1. Rumus Triliteral
2. Rumus Biliteral
3. Rumus Uniliteral
4. Rumus Cypher
Sub-Rumus
5. Metatesis Triliteral
6. Metatesis Biliteral
7. Prostesis
8. Prostesis dengan Metatesis
9. Â Toning Up
10. Toning Down