Lama sudah saya menginginkan untuk dapat menulis tentang tesis bahwa Bahasa Arab adalah bahasa pertama di dunia yang sekaligus menjadikannya induk semua bahasa. Berkenaan dengan ini, dalam Bahasa Pertama Dunia, sudah pernah saya bincang. Hanya saja kali ini, saya berharap dapat menuliskannya sedikit panjang -- dan harapan terbesarnya tentu saja sebuah tulisan yang mudah untuk dipahami pembacanya. Adapun untuk hal yang sifatnya teknis pembaca dapat mempelajarinya secara langsung dari sumber-sumber yang saya sematkan berupa hyperlink.Â
Saya akan sangat terkesan sangat ortodoks dan dogmatis. Pembaca memiliki kebebasan yang luas untuk memiliki anggapan demikian. Terlebih, apa yang saya lakukan ini layaknya memasukkan air lautan ke dalam sebuah botol: sukses dianggap mustahil, gagal dianggap kurang kerjaan. Sebuah posisi yang sungguh bullyable. Risiko ini saya tempuh dengan suka cita.Â
Saya mulai dari tahun 1895. Sebuah buku ditulis oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Pendiri Jemaah Muslim Ahmadiyah, dengan judul Minan al-Rahman (Karunia-Karunia Sang Maha Pemurah). Sayang buku yang ditulis dalam bahasa Urdu dan Arab tersebut tidak dapat diterbitkan pada tahun yang sama. "Pada akhirnya, diterbitkan secara anumerta pada tahun 1915 selama tahun-tahun awal Kekhalifahan Hadhrat Khalifatul-Masih II (dalam silsilah Ahmadiyah), meskipun menjadi lebih umum tersedia untuk umum pada tahun 1922. Oleh karena itu, kami telah menyebutkan tanggal penerbitannya sebagai 1922," tulis Munir-Ud-Din Shams dalam kata-kata pengantarnya.
Dalam halaman-halaman awal buku tersebut, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menegaskan:
"....penelitian komparatif terhadap bahasa-bahasa yang berbeda membuktikan bahwa semua bahasa di dunia adalah berhubungan satu sama lain. Penelitian mendalam lainnya membuktikan bahwa ibu dari semua bahasa yang serumpun ini adalah bahasa Arab, yang darinya semua bahasa ini berasal. Akhirnya, berdasarkan penelitian yang lengkap dan komprehensif; yang berarti bahwa ketika seseorang menjadi sadar akan keistimewaan luar biasa dari bahasa Arab ini, maka seseorang harus mengakui bahwa bahasa ini bukan hanya ibu dari semua bahasa melainkan merupakan bahasa Ilahi yang diajarkan kepada manusia pertama melalui wahyu, dengan rencana khusus dari Allah Yang Maha Kuasa, dan bahwa bahasa ini bukanlah ciptaan manusia."
Selanjutnya, sang penulis menyebutkan lima kualitas istimewa yang dimiliki bahasa Arab, yakni:
Kualitas Pertama: Bahasa Arab memiliki sistem akar kata yang sempurna; akar-akar ini membantu semua kebutuhan manusia [untuk berekspresi]; semua bahasa lain tidak memiliki sistem yang sempurna seperti itu.
Kualitas Kedua: Dalam bahasa Arab, nama-nama Allah, nama-nama benda-benda langit, tumbuh-tumbuhan, hewan, benda-benda mati benda-benda mati dan anggota tubuh manusia mengandung hikmah ilmiah yang besar hikmah yang besar mengenai mengapa nama-nama tersebut diberi nama tertentu. Bahasa-bahasa lain tidak dapat, dengan cara apa pun, bersaing dengan bahasa Arab dalam hal ini.
Kualitas Ketiga: Bahasa Arab memiliki sistem pembentukan kata yang sempurna yang didasarkan pada kata-kata dasar. Cakupan sistem ini menempatkan semua kata kerja dan kata benda dari akar kata yang sama ke dalam urutan yang bijaksana dan menunjukkan hubungan timbal balik mereka. Ini karakteristik ini tidak ditemukan dalam bahasa lain yang sama tingkat kesempurnaan yang sama.
Kualitas Keempat: Idiom-idiom bahasa Arab hanya terdiri dari beberapa kata namun memiliki makna yang luas; bahasa Arab menyampaikan menyampaikan makna-makna tersebut melalui penggunaan kata sandang tertentu, nunasi (tanwin) dan urutan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa lain yang membutuhkan kombinasi kalimat.