Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Posisi Pramuka di Hari Jadinya

14 Agustus 2024   20:15 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Hari Pramuka https://jabarekspres.com/

Selamat Hari Pramuka ke-63. Selamat Hari Pramuka 2024. Salam dan jayalah selalu Pramuka Indonesia!
Salam Pramuka!

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salawu, 14 Agustus 2024


Dodi Kurniawan
Kamabigus SMA Plus Al-Wahid

Perlu lebih kurang lima menit untuk membacakan naskah yang disiapkan tersebut. Tidak ada tepuk tangan saat saya selesai membacakannya. Bertepuk tangan untuk amanat dalam sebuah upacara belum menjadi menjadi tradisi. Setidaknya di sekolah tempat saya mengajar. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, saat pasukan pengibar bendera berhasil menunaikan tugasnya dengan sangat baik, saya memberikan applause dari atas podium kecil tempat saya berdiri dan itu diikuti seluruh peserta upacara. Sejenak saya melakukan refleksi, selain barangkali karena kata-kata sambutan tadi kurang menarik dan untuk itu harus disiapkan lebih baik ke depannya, nampaknya cukup menarik untuk menginisiasi sebuah tepukan saat sebuah amanah selesai disampaikan seorang pembina upacara. Tentu saja bukan saat saya yang menjadi pembinanya.  

Orang dengan tipe abstract random seperti saya memang agak bermasalah dengan hal-hal yang berbau protokoler. Untungnya, selalu ada teman kerja yang menyadarkan bahwa saya berada di dunia persekolahan yang mana protokoler itu merupakan hal yang niscaya. Semua di atur dalam sebuah prosedur operasioanal standar (POS) yang adalah nama lain dari sebuah protokol. Saya sendiri lebih menyukai istilah pembiasaan alih-alih perosedur operasional standar atau protokol. Terasa lebih humanis. Tidak masinal.  

Dalam konteks kepramukaan, Pramuka yang humanis tentu akan lebih baik. Pramuka yang sebatas protokoler akan mentok pada kemandegan klasik, seperti kebakuan musik klasik yang meskipun agung dan majestik namun tidak bisa seesoterik musik jazz yang penuh improvisasi - sebuah kondisi yang bersebrangan dengan protokoler. 

Saat hari merangkak malam, dan Hari Pramuka 2024 akan segera pergi untuk kemudian menyapa kembali satu tahun kemudian di Hari Pramuka 2025, izinkan saya untuk menyampaikan: 

Selamat Hari Pramuka 2024!  

Salam dan jayalah selalu Pramuka Indonesia!

Salam Pramuka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun