Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adam: Antara Sains dan Agama

26 Mei 2024   01:30 Diperbarui: 26 Mei 2024   01:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kathmandupost.com/

Untuk menalar permasalahan ini, kita bisa  merujuk ayat ke-96 QS Ali 'Imran yang menyatakan bahwa rumah peribadatan pertama yang didirikan di Bumi ini ada di Bakkah (Mekah), yakni maksudnya Ka'bah. Hal ini mengimplikasikan bahwa titik awal kemanusian dimulai dari Mekah. Klaim Al-Qur'an ini bertolak belakang dengan pandangan arustama bahwa titik awal kemanusiaan dimulai dari Afrika yang lazim dikenal dengan frasa Out of Africa. Bagaimana kita memahami angka fantantis usia kemanusiaan yang 0,7 miliar tahun sekaligus mengkompromikan klaim Al-Qur'an Out of Mecca dan teori Out of Africa?

Secercah titik terang terkuak dengan adanya fenomena Rift Valley (Lembah Retakan). Lembah retakan, menurut National Geographic, adalah wilayah dataran rendah yang terbentuk ketika lempeng tektonik bumi bergerak terpisah, atau mengalami keretakan. Lembah retakan dapat ditemukan di daratan dan di dasar lautan, di mana lembah ini tercipta dari proses penyebaran dasar laut. Lembah retakan berbeda dengan lembah sungai dan lembah glasial karena lembah ini tercipta dari aktivitas tektonik dan bukan dari proses erosi.  "Lembah retakan yang paling terkenal di dunia mungkin adalah "Sistem Lembah Retakan Besar", yang membentang dari Timur Tengah di utara hingga Mozambik di selatan. Daerah ini aktif secara geologis, dan memiliki gunung berapi, mata air panas, geyser, dan gempa bumi yang sering terjadi," lansir National Geographic.

Retakan sepanjang Timur Tengah hingga Mozambik inilah yang menurut peneliti dari Institute of Evolutionary Biology memisahkan jazirah Arab dari Afrika kurang lebih 25 juta lalu. "Contoh dari jejak-jejak ini berasal dari Afrika dan Arab, yang selama jutaan tahun bergabung menjadi satu lempeng tektonik. Pada tahap primitif itu, tanah tersebut dihuni oleh spesies yang mampu beradaptasi dengan iklim yang gersang dan berubah-ubah serta suhu yang tinggi di sana. Pada awal zaman Eosen, 30 juta tahun yang lalu, lempeng Arab mulai memisahkan diri, sehingga memunculkan pemisahan antar benua yang kita kenal sekarang. Pemisahan geografis ini meninggalkan jejak pada spesies yang mendiami daratan di sana, karena pemisahan ini membelah mereka menjadi dua garis keturunan di kedua sisi bekas luka geologis ini," tulis Institut Biologi Evolusi Spanyol. 

Menilik hasil penelitian di atas, cukup aman untuk mengatakan bahwa klaim Al-Qur'an berkenaan dengan awal kemanusiaan berasal dari Mekah - yang dulunya pernah merupakan bagian dari Afrika - terbukti kebenarannya. Secara bahasa pun terbukti sama. "Bahasa Arab berevolusi dari bahasa Proto-Arab, yang telah direkonstruksi oleh para ahli bahasa historis sampai batas tertentu. Lebih jauh ke belakang lagi, Proto-Arab berevolusi dari Proto-Afro-Asia, bahasa yang menjadi asal mula rumpun bahasa Afro-Asia kontemporer," tulis Sasha Blakeley dalam Arabic Language | History, Origin & Classification

Kedua, isyarat yang terkandung dalam kata khalifah untuk Adam. Adam bukanlah manusia generasi pertama dalam ras manusia. Manusia sudah ada sebelum Adam. Makna lain yang dapat kita tarik adalah bahwa Adam boleh jadi merupakan nama kolektif untuk satu kelompok manusia selain nama diri dari satu sosok istimewa utusan-utusan Tuhan yang jumlahnya mencapai 100 ribu pribadi yang berbeda seperti diisyarahkan oleh pernyataan Ibnu Arabi. Implikasi halus dari kandungan poin, khalifah ini juga menunjukkan adanya semacam kehancuran besar - di mana Bumi memiliki siklus 'penghancuran diri' - yang menandai berakhirnya satu siklus untuk digantikan siklus berikutnya. Mungkinkah firman Tuhan dalam QS Al-Ma'arij: 5: "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” merujuk kepada fenomena ini? Sulit untuk tidak tergoda berpikir ke arah ini.

Ketiga, semantika kata Adam dalam bahasa Arab yang memiliki arti antara lain: tanah, makhluk yang hidup di bawah langit, warna kulit gelap atau kemerah-merahan, dan bumbu. Masing-masing arti yang terkandung dalam kata Adam uniknya secara ilustratif menggambarkan tahapan generasi awal ras manusia. Kita, sebagaimana saya singgung dalam Benarkah Manusia Diciptakan dari Tanah (Liat)?, berasal dari tanah. Kita dilahirkan dari rahim Bumi nyaris secara harfiah. Setelah sekian lama generasi awal manusia hidup dalam perlindungan seperti gua, mereka mulai keluar dan hidup di bawah langit terbuka. Fase ini menyebabkan kulit manusia terpapar sinar matahari yang mengubahnya menjadi memerah bahkan mengelam akibat sengatan matahari. Manusia, yang pada awal fajar keberadaannya pernah begitu rentan dan nyaris mustahil menyebutnya sebagai manusia - yang Al-Qur'an mengungkapkannya dengan kata-kata lam yakun syai'an madzkuran (belum merupakan sesuatu yang dapat disebut manusia) - sesuai waktu yang ditetapkan menjadi puncak dalam skema penciptaan Tuhan. Manusia menjadi khalifah fil-ardh (wakil Tuhan di muka Bumi). Manusia bukan lagi sekedar ingredient dalam Kuali Penciptaan, manusia adalah seasoning (bumbu penyedap). Kembali, sulit rasanya untuk tidak takjub atas siratan makna yang terkandung dalam kata Adam. 

Lebih dari 30 tahun untuk mendapatkan momen epifanik dari bacaan saat masa remaja dulu. Sebuah sensasi kuat menguasai hati dan pikiran, saya harus mengakhiri tulisan untuk memberi kesempatan kepada diri menikmati sensasi ini.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun