"Perubahan radikal yang terjadi," katanya, "memang bisa dibilang melibatkan kematian yang diikuti dengan reinkarnasi."
"Bentuk dewasa serangga ini sebenarnya adalah organisme baru," tandas Heinrich.
Siklus Kematian dan Kebangkitan?
Krulwich melanjutkan. Banyak serangga memulai hidup sebagai makhluk berbentuk cacing, berkaki, dan berbentuk tabung yang menghabiskan banyak waktu untuk makan. Kita menyebutnya belatung atau belatung atau ulat, dan mereka diprogram oleh seperangkat gen yang berada dalam DNA mereka, yang dieja dalam huruf-huruf kimiawi, A, C, T, dan G.
Perhatikan, Krulwich telah meletakkan gen instruksi "ulat" di sisi kiri DNA. Instruksi di sisi kanan, untuk sementara, tidak aktif. Jadi ulat tumbuh dan tumbuh sampai suatu hari, ulat memintal selimut sutra (kepompong) atau kepompong yang lebih keras atau wadah kepompong yang menggantung di sebuah ranting.
Fase ini, menurut Heinrich, "jeda yang seperti kematian." Di dalam, ulat-ulat ini menyusut, menanggalkan kulitnya, dan organ-organnya larut. Bagian dalam tubuh mereka berubah menjadi bubur. Sebagian besar sel mereka mati. Namun, bersembunyi di dalam goo adalah beberapa sel (yang disebut sel dewasa atau sel "imajinal") yang pada saat ini langsung beraksi, menata ulang semua protein yang mengambang bebas dan nutrisi lainnya dan mengubah apa yang dulunya ulat menjadi ngengat. Nah, inilah yang oleh Heinrich disebut sebagai 'kebangkitan'!
Apa yang terjadi, kata Heinrich, adalah bahwa bagian ulat DNA telah dimatikan, dan instruksi kupu-kupu telah dinyalakan. "Memang ada dua set instruksi genetik yang sangat berbeda yang sedang bekerja, ungkap Heinrich, dan peralihan ini, mematikan 'ulat' dan menghidupkan 'kupu-kupu', berarti 'sebagian besar dari satu tubuh mati dan kehidupan baru dibangkitkan dalam tubuh yang baru,'" kutip Krulwich dalam tulisannya tersebut.
Jadi, bila pandangan lama mengatakan bahwa selama jutaan tahun, hewan berevolusi dengan kebiasaan berpindah dari satu set instruksi ke instruksi lainnya, maka menurut pandangan baru adalah bahwa ini bukan satu hewan yang secara bertahap berubah bentuk, melainkan instruksi untuk dua hewan yang berbeda yang diapit bersama. "Perubahan ini sangat radikal," kata Heinrich sebagaimana dikutip Krulwich, "tanpa kesinambungan dari satu ke yang lain, sehingga bentuk dewasa dari inset ini sebenarnya adalah organisme baru."