Pada bagian lain dari laporan tadi disebutkan bahwa bagian depan timur Sierra Nevada merupakan salah satu batas tektonik yang mendasar di Amerika Serikat. Pegunungan ini bergerak dengan kecepatan sekitar 12 hingga 14 milimeter per tahun ke arah barat laut. Para peneliti percaya bahwa peristiwa dalam yang diamati di Danau Tahoe merupakan bagian dari proses evolusi dan pertumbuhan ke arah barat dari Basin and Provinsi Range.
Selain disebabkan oleh pergerakan lempengan tektonik, hasil riset dari Universitas Cincinnati menyebutkan bahwa perubahan iklim juga bisa 'menggerakan' gunung. Science Daily menurunkan tulisan tentang hasil riset dari ilmuwan Universitas Cincinnati tersebut dengan judul Climate Change is Moving Mountains.
Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh ahli geologi Universitas Cincinnati, Eva Enkelmann, lansir Science Daily, di Pegunungan St. Elias - yang terletak di sepanjang wilayah pantai Pasifik di Amerika Utara - cara pegunungan bergerak dan berperilaku secara topografis juga dapat mengubah dan menciptakan iklim lokal dengan mengarahkan angin dan curah hujan. Dampak dari perubahan ini pada gilirannya dapat mempercepat erosi dan aktivitas seismik tektonik di pegunungan tersebut.
"Untuk memahami bagaimana struktur gunung berevolusi melalui waktu geologi bukanlah tugas yang cepat karena kita berbicara tentang jutaan tahun," kata Enkelmann, geolog Cincinnati. "Ada dua proses utama yang menghasilkan pembentukan dan pengikisan gunung dan kedua proses tersebut saling berinteraksi."
Melihat Pegunungan St Elias secara khusus, Enkelmann mencatat betapa keringnya bagian utara pegunungan tersebut. Namun, curah hujan sangat tinggi di daerah selatan, mengakibatkan lebih banyak erosi dan material yang keluar dari sisi selatan. Jadi, karena perubahan iklim mempengaruhi erosi, maka hal itu dapat menghasilkan pergeseran tektonik.
Pengetahuan membuat kita istimewa. Kita dapat sedikit banyak menyingkap rahasia alam yang kita tinggali. Sebuah kapasitas yang diberikan kepada kita, manusia. Pergeseran secara horisontal atau bahkan timbul-tenggelamnya gunung pada bagian permukaan bumi seakan telah menciptakan nyanyian dan tarian gunung. Sungguh sebuah simfoni geologis yang magis. Bila kita diberi kesempatan untuk sedikit membaca partitur yang ditulis Sang Maestro Jagat Raya, tidakkah kita tergerak untuk bersyukur?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H