Posisi ini yang menjadi alasan kunjungan Bujangga Manik ke Gunung Cikuray dalam perjalanan pulang dari pengembaraannya menjelajahi pulau Jawa hingga Bali. Tentang Tenjowaringin dan Panenjoan saya tuliskan dalam Tenjowaringin dalam Lintasan Sejarah.Â
Selama perjalanan mengantar istri jadi penuh renungan dan rasa syukur. Sukasari, Sindangsari dan Panenjoan terasa berbeda. Jadi begitu historikal. Apalagi tentang kunjungan Bujangga Manik ke kawasan kampung yang kini menjadi sebuah desa bernama Tenjowaringin sebelum memuncak ke Gunung Cikuray.
Uniknya, toponimi Tenjowaringin sendiri yang pada dasarnya gabungan dari nama dua tempat Panenjoan dan Caringin ini kembali menyiratkan kaitan dengan Srimanganti. 'Tenjo' artinya melihat, mengawasi atau memperhatikan.
Sementara 'Caringin' yang juga disebut 'Waringin' berarti pohon beringin. Beringin melambangkan pohon kerajaan atau keturunan raja. Sebagaimana terlihat dalam simbol Waringin Tujuh dalam kerajaan Pajajaran.Â
Bila memang demikian siratan dari toponimi nama-nama kampung di sekitar tempat saya berada, sungguh sebuah privilise tersendiri berada dalam jaring-jaring jejak sejarah ini.Â
Seharusnya saya bersyukur bukan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI