Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dakwah Musikal dalam Pendekatan Parodikal

25 Maret 2024   07:29 Diperbarui: 25 Maret 2024   07:52 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu atau dua bulan yang lalu saya menemukan dua video lucu berisi lagu berbahasa Jawa namun bergaya Japanese rock yang biasa disingkat J-rock. Jei Rokku, begitu orang Jepang menyebutnya. J-rock sendiri merupakan genre eklektik musik rock and roll dari Jepang. Fenomena musikal seperti ini terjadi dalam musik bergenre pop di Korea yang melahirkan genre eklektik K-pop. Video yang maksudkan berasal dari Selagood, Kewanen Saur dan Abab Poso.

Penguasaan bahasa Jawa saya yang relatif minim cukup untuk memahami secara umum isi dari kedua lagu dari Selagood tersebut. Kewanen Saur kurang lebih berarti kesiangan sahur sementara Abab Poso artinya nafas puasa. 

Pertama kali mendengarnya, 'vibes' Laruku atau umum dikenal sebagai L'Arc en Ciel, langsung terasa. Warna suara vokal Hide dan lebih-lebih permainan bas ala Tetsuya sulit untuk diabaikan. Kedua lagu Kewanen Saur dan Abab Poso menjadi lagu parodi yang sebenarnya memiliki makna dakwah. Sebuah pendekatan dakwah musikal yang menghibur.     

Parodi adalah karya kreatif yang dibuat dengan tujuan meniru, mengomentari, mengkritik, dan/atau mengejek subjeknya. Biasanya, namun tidak selalu, dimaksudkan untuk melucu -- setidaknya sedikit. Itulah defisini parodi menurut Ehren Pflugfelder, Profesor Retorika Universitas Negeri Oregon. Sementara KBBI memberikan arti: karya sastra atau seni yang dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis, atau pencipta lain dengan maksud mencari efek kejenakaan.

Berikut adalah lirik lagu Kewanen Saur.

Mau bengi aku angel tangi
Turu tanek koyok mati suri
Mbok gugah, aku wegah
Mbok idak, aku mencak
Ameh sahur jam telu
Malah tangi jam pitu

Isuke aku wis kroso ngeleh
Pengen mangan soto ngombe esteh
Meh poso, iseh dowo
Meh mokah, wedi duso
Ameh turu sedino ndakyo rakpopo

Maghribe jek suwe
lagek njedul srengenge
Kolak mendoane kok wis ngawe ngawe
Bukone jek mengko
semangat ojo ngendo
Ndelok kebab jumbo kok jebul kanebo

Goro goro aku lembur
Dadine kawanen saur
Mugo mugo pahalane orak kabur

Tergelak parah saat membaca Ndelok kebab jumbo kok jebul kanebo. Begitu beratnya godaan puasa melihat lipatan kanebo saja jadi seperti kebab yang berukuran jumbo. Namun, nilai dakwahnya tidak terlewatkan seperti dalam kata-kata: Meh posp, iseh dowo; Meh mokah, wedi duso. Mau terus puasa, Maghrib masih lama tapi mau batal puasa takut dosa. Sebuah nasihat yang tetap dipertahankan meskipun dalam kemasan canda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun