Beberapa agama di dunia, tulis Amelia Pak-Harvey dalam Did man form from earth? New research suggests early life began in wet clay, mempunyai jawaban sederhana mengenai asal usul manusia: tanah liat. Sekarang sains mungkin mendukung hal ini.Â
Penelitian terbaru dari Cornell University menunjukkan bahwa kehidupan mungkin dimulai dari tanah liat yang sangat basah. Studi tersebut menunjukkan bahwa tanah liat mungkin menyediakan lingkungan perlindungan yang sempurna bagi kehidupan.
Misteri menyelimuti bagaimana molekul biologis bereaksi satu sama lain sebelum mereka bergabung dalam sel pertama Bumi.
Saat ini, membran sel memberikan penghalang pelindung terhadap DNA dan RNA ketika kedua molekul bekerja sama untuk menghasilkan protein. Namun tim Cornell ingin mengetahui bagaimana mereka pertama kali berkumpul dalam lingkungan yang terlindungi, bahkan sebelum sel ada. Para ilmuwan menciptakan gel dengan tanah liat dan air laut -- keduanya merupakan elemen yang banyak terdapat di bumi awal. Ketika mereka menambahkan DNA dan RNA ke dalam campuran, mereka menemukan bahwa asam nukleat terlindungi dari enzim yang dapat menghancurkannya.
"Mereka juga menemukan bahwa asam nukleat melakukan transkripsi dan translasi -- proses yang menghasilkan protein -- dengan sangat baik ketika dimasukkan ke dalam tanah liat," tulis Harvey.
Adalah Science Daily dalam lansirannya yang bertajuk Clay may have been birthplace of life on Earth, new study suggests menyatakan bahwa tanah liat, campuran mineral yang tampaknya tidak subur, mungkin merupakan tempat lahirnya kehidupan di Bumi. Atau setidaknya biokimia kompleks yang memungkinkan terjadinya kehidupan, demikian laporan para ahli biologi Cornell University dalam jurnal Scientific Reports edisi online 7 November 2013, yang diterbitkan oleh Nature Publishing.
"Kami mengusulkan bahwa dalam sejarah geologi awal, hidrogel tanah liat menyediakan fungsi pengurungan untuk biomolekul dan reaksi biokimia," kata Dan Luo, profesor teknik biologi dan lingkungan serta anggota Institut Kavli di Cornell untuk Ilmu Pengetahuan Berskala Nano.
Dalam simulasi air laut purba, tanah liat membentuk hidrogel - massa ruang mikroskopis yang mampu menyerap cairan seperti spons, tulisnya.Â
Publikasi ini yang rupanya dikutip oleh Amelia Pak-Harvey  sebagaimana saya kutip kembali pada awal tulisan.
Al-Qur'an secara unik menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari berbagai bahan: air, tanah liat, tanah kering, debu, lumpur hitam, air mani, dan segumpal darah. Ada juga disebutkan di beberapa tempat dalam Al-Qur'an bahwa manusia diciptakan dari sesuatu yang sifatnya imateri, seperti dari 'ajal (tergesa-gesaan, QS al-Anbiya:37) dan dhu'f (lemah, QS ar-Rum: 54). Penyebutan manusia dibuat dari thin (tanah liat) kita temukan di delapan tempat dalam Al-Qur'an. Kata turab (debu) sebagai materi yang darinya manusia diciptakan disebutkan di tujuh ayat dalam Al-Qur'an. Sementara, kata shalshal (tanah liat kering) disebutkan pada empat ayat Al-Qur'an.Â