Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Autophysiopsychic Music

11 April 2023   07:40 Diperbarui: 11 April 2023   07:49 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusef Lateef (www.azquotes.com)

Namun, penting untuk dicatat bahwa jazz sendiri merupakan genre musik yang berkembang dari banyak pengaruh musik yang berbeda, termasuk musik klasik Eropa dan musik Afrika, dan musik Amerika Latin. Jadi, sementara pengaruh tasawuf Islam pada musik jazz memang dapat ditemukan, itu hanya salah satu dari banyak faktor yang membentuk perkembangan musik jazz seperti yang kita kenal hari ini. Tidaklah mengherankan bila jazz kini terkesan ada yang sangat profan dan pragmatis sebagaimana terjadi pada genre musik lainnya.

 

Tiga pernyataan yang merangkai

"If you have to ask what jazz is, you'll never know," konon begitu ungkap Louis Armstrong dalam sebuah wawancara.

Dalam konteks yang lebih luas, ucapan ini mungkin mengacu pada kompleksitas dan kemampuan jazz untuk menggambarkan pengalaman manusia secara universal yang sulit diungkapkan dalam kata-kata. Jazz sering kali dianggap sebagai bentuk seni yang sangat spontan dan eksploratif, dan mungkin sulit dipahami bagi mereka yang tidak terbiasa dengan pengalaman mendengarkan jazz secara langsung.

Di satu wilayah terpisah, sufi asal Persia Jalaluddin Rumi diceritakan berujar, "Saat pertama kali saya mendengar kisah Cinta, saya mulai mencari diri-Mu, tanpa sadar betapa buta itu. Para kekasih tidak berakhir untuk bertemu di suatu tempat. Mereka sebenarnya telah bersatu dalam hati sejak awal." 

Ucapan ini menyiratkan gagasan bahwa pengalaman cinta dan keindahan tidak dapat dijelaskan atau dimengerti dengan kata-kata saja, melainkan hanya dapat dirasakan dan dipahami melalui pengalaman langsung.

Selain itu, banyak penyair dan sufi lainnya juga menyatakan bahwa kebenaran dan kebijaksanaan sejati hanya dapat ditemukan melalui pengalaman langsung dan introspeksi pribadi, bukan hanya melalui kata-kata atau konsep intelektual semata. Mereka sering kali menggunakan metafora dan analogi yang kompleks untuk menyampaikan pesan mereka, yang mengingatkan pada kompleksitas musik jazz dan fisika kuantum.

Lalu uniknya, di satu belahan lainnya, fisikawan terkenal Richard Feynman banyak diceritakan pernah berujar, "No one understands quantum mechanics" (Tidak ada yang memahami kuantum dinamika). Pernyataan ini mencerminkan kompleksitas fisika kuantum dan sulitnya untuk memahaminya secara penuh. Namun, tidak berarti bahwa fisika kuantum tidak dapat dipelajari atau dipahami sama sekali. Ungkapan ini lebih ke arah menunjukkan kerendahan hati ilmiah, scientific modesty. 

Luar biasa, tiga pernyataan tokoh di dunianya masing-masing, seolah berpilin lalu menjalin satu ikatan yang sama. Ketidaktahuan yang membuat kita malu untuk berbangga atas sedikit 'ketahuan' kita. 

Penting untuk diingat bahwa ketiga bidang ini, yaitu tasawuf, musik dan fisika kuantum sangat kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam untuk memahami aspek-aspek tertentu dari ketiganya. Namun, pada saat yang sama, ketiganya juga dapat memberikan pengalaman yang sangat memuaskan dan bahkan transformatif ketika seseorang mulai memahami dan merasakan kedalaman dan kompleksitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun