Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Nildimensional Space

4 April 2023   06:54 Diperbarui: 4 April 2023   06:56 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alasan-kenapa.blogspot.com

Salah satu interpretasi dari dimensi nol dalam konteks M-Theory adalah bahwa dimensi nol merepresentasikan sebuah titik yang merupakan asal atau awal dari alam semesta. Secara matematis, dimensi nol dapat dianggap sebagai lokasi dalam ruang yang tidak memiliki dimensi sama sekali.

Namun, Haseeb Awan mahasiswa National University of Sciences and Technology, Pakistan. Awan berbeda pendapat dalam penggambaran dimensi nol. "Beberapa orang berpendapat bahwa objek nol dimensi terlihat seperti titik. Tapi itu tidak benar karena titik itu sendiri memiliki dimensi. Misalnya perhatikan titik ini (.), sekarang perhatikan baik-baik dan Anda akan melihat bahwa titik tersebut memiliki lebar dan tinggi tertentu. Singkatnya, apa pun yang Anda lihat memiliki dimensi. Jika suatu objek memiliki dimensi nol, itu berarti Anda tidak dapat melihatnya. Singkatnya, dimensi nol adalah ketiadaan. Dan itu tidak terlihat seperti apa pun," ujarnya.

Untuk orang seawam saya, nampaknya cukup aman untuk menikmati kebebasan mengambil simpulan bahwa dimensi nol itu bila terpaksa diilustrasikan maka hanya bisa dengan titik. Sebuah titik yang nirdimensi. Sebagaimana nol melambangkan ketiadaan dalam angka. 

Setelah berkonsultasi dengan ChatGPT---dan melakukan regenerate response berulangkali untuk mendapatkan jawaban yang paling mendekati---sedikit titik terang didapatkan bahwa menurut teori Big Bang, alam semesta awalnya berada dalam keadaan yang sangat padat dan panas, dan mengalami ekspansi yang sangat cepat dan drastis dalam waktu yang sangat singkat setelahnya. Pada saat awal ini, alam semesta memang diyakini berukuran sangat kecil dan padat, bahkan lebih kecil daripada ukuran atom. Beberapa teori menyebutkan bahwa alam semesta awalnya berukuran seukuran dengan "titik", yang disebut "singularitas".

"Namun, perlu diingat bahwa konsep singularitas dalam teori ini masih menjadi perdebatan di antara para ilmuwan, karena hingga saat ini belum ada cara untuk mengamati atau menguji singularitas secara langsung. Ada juga beberapa teori alternatif seperti teori Loop Quantum Gravity yang mengusulkan bahwa alam semesta tidak pernah berada dalam keadaan singularitas, melainkan mengalami fase bounce setelah kontraksi awal yang kemudian melahirkan ekspansi besar," jawabnya dengan nada wanti-wanti.

Apakah Dia meninggalkan jejak -Nya meski samar-samar di balik Big Bang ataukah dalam Loop Quantum Gravity yang menjanjikan Theory of Everything?

Selalu ditemukannya paling tidak dua alternatif jawaban seperti ini uniknya menciptakan perasaan lega tersendiri. Tuhan dengan segala keghaiban-Nya seharusnya tetap menjadi misteri. Dia melarang Diri-Nya terperangkap dalam persepsi makhluk-Nya. Dan inilah alasan utama di balik perasaan lega tersebut, yaitu terbebasnya dari perasaan bersalah atas kelancangan mempertanyakan keberadaan-Nya. Ketiadaan dalam perspektif makhluk adalah ketidak-akan-pernah-mampuan kita mempersepsi Dia, Sang Maha Ada. 

Dengan kalimat terakhir pada paragraf di atas, pembahasan tentang dimensi disudahi sampai di sini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun