Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Nildimensional Space

4 April 2023   06:54 Diperbarui: 4 April 2023   06:56 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alasan-kenapa.blogspot.com

Komputer yang melaluinya Anda membaca artikel ini sekarang, kata Brian Resnick dalam  The mind-bendy weirdness of the number zero, explained , berjalan pada pada sebuah dawai bilangan biner nol dan satu. "Tanpa nol, elektronika modern tidak akan ada. Tanpa nol, tidak ada kalkulus, yang berarti tidak ada teknik atau otomasi modern. Tanpa nol, sebagian besar dunia modern kita benar-benar berantakan,"ujarnya saat membedah peran penting angka nol bagi manusia.

"Penemuan nol oleh umat manusia adalah sebuah game changer yang vital barangkali setara dengan kita belajar bahasa," kata Andreas Nieder, seorang spesialis kognisi di Universitas Tubingen, Jerman.

Tetapi untuk sebagian besar sejarah kita, manusia tidak memahami angka nol. Pemahaman ini bukanlah bawaan dalam diri kita. Kita harus menemukannya. Dan kita harus terus mengajarkannya kepada generasi berikutnya. "Hewan lain, seperti kera, telah berevolusi untuk memahami konsep dasar ketiadaan ini. Dan para ilmuwan baru-baru ini melaporkan bahwa otak sekecil lebah pun mampu memahami nol. Namun, hanya manusia sajalah yang mencerap pemahaman tentang nol dan mengubahnya menjadi piranti," lanjut Resnick.

"'Nol ada di pikiran, tapi tidak di dunia sensorik,' kata Robert Kaplan, profesor matematika Harvard dan penulis buku The Nothing that Is: A Natural History of Zero," tambah Resnick, "bahkan di ruang angkasa yang kosong, jika Anda dapat melihat bintang, itu berarti Anda sedang bermandikan radiasi elektromagnetiknya. Dalam kehampaan yang paling gelap, selalu ada sesuatu. Mungkin nol yang sebenarnya---artinya kehampaan mutlak---mungkin telah ada pada masa sebelum Big Bang. Tapi kita tidak pernah bisa tahu."

Angka nol memang bukanlah angka biasa. Hal-hal kecil berikut ini pun bermunculan, seperti: nol bila dikalikan, dipangkatkan dan diakarkan berapapun, maka hasilnya adalah nol; semua bilangan bila ditambah atau dikurangi nol akan tetap menjadi bilangan itu sendiri; semua bilangan bila dipangkatkan nol maka hasilnya 1; dan semua bilangan---termasuk dirinya sendiri---bila dibagi nol menjadi tidak terdefinisi. Kesemua ini dan apa yang disampaikan Brian Resnick sebelumnya menggiring fakta-fakta matematis ke ranah filosofis. Mungkinkah nol yang sebenarnya atau kehampaan mutlak itu adalah jejak samar Ketuhanan?

Kemarin, Senin (03/04/2023), di antara jeda jam mengajar di Pesantren Ramadan di Al-Wahid, saya bertukar kata lewat WhatsApp dengan Walid---siswa yang sempat disebut pada tulisan sebelumnya, Dimensi. Ia mengomentari bagian akhir dari tulisan tersebut. "Tuhan itu adalah Titik, dan Tuhan itu berada di dimensi nol," ia berhipotesis. "Dalam dimensi nol, [sesuatu] tidak bisa bergerak kemana mana, artinya diam dan tetap. Tidak bisa berubah dan tidak akan pernah bisa berubah," tambahnya. 

Meskipun Tuhan tentu bukan untuk dipersepsi seperti persepsi kita terhadap makhluk-Nya, karena sesuai diktum Qur'ani: Laysa kamitslihi syai'un (tidak ada sesuatu apapun yang semisal dengan-Nya), saya tertarik untuk mencari tahu tentang dimensi nol ini.

Dalam Cosmic Space in Zero-Dimension: A Discussion on Spatial Question According to the M-Theory di Scientific Research An Academic Publisher, Samo Liu  menuliskan bahwa Esensi Alam Semesta adalah dimensi nol, nirdimensi dengan menggunakan kombinasi ideologi dan teori filosofis Timur dalam fisika modern. 

Ia mengusulkan bahwa semua keberadaan berbasis energi, dibagi menjadi yin dan yang, dan lebih khusus lagi, dia menamakannya Energi Cerdas dan Energi Dasar. Kedua jenis energi ini secara bersamaan adalah keberadaan dan dinamika keberadaan, dan ketika digabungkan, energi ini menciptakan Alam Semesta tiga dimensi. Di bawah aksi informasi, mereka melakukan pertukaran dan sirkulasi dengan semua substansi fisik.

M-Theory sendiri adalah teori fisika teoretis yang mencoba menggabungkan beberapa teori fisika yang berbeda, seperti teori string dan teori relativitas, dalam satu teori yang konsisten. M-Theory mengusulkan bahwa alam semesta terdiri dari sejumlah dimensi tambahan yang tidak terlihat, selain tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu yang kita kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun