Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pinda Lekka

11 Juli 2022   14:02 Diperbarui: 11 Juli 2022   16:44 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://rateyourmusic.com/release/single/willy-derby/pinda-pinda-lekka-lekka-de-dorpsmuziek/

Jaya Suprana dalam tulisannya Benarkah Lagu Indonesia Raya Menjiplak Pinda-Pinda Lekka-Lekka? sebagaimana dilansir Kompas online menyatakan:

"Mungkin akibat daya dengar saya sudah merosot tajam sebab usia saya sudah di atas 70 tahun maka saya tidak mampu mendengar persamaan lagu Indonesia Raya dengan Pinda-Pinda Lekka-Lekka kecuali tiga nada awal yang terdiri dari mi, fa dan sol.

Pada nada keempat langsung melodi bergerak ke arah saling berlawanan di mana melodi Indonesia Raya bergerak ke atas ke nada mi satu oktaf lebih tinggi ketimbang mi pertama sementara melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka bergerak di tempat karena sol sebagai nada ketiga ternyata tetap pada sol sebagai nada keempat.

Lalu melodi Indonesia Raya lanjut dengan mi-re-re-do-sol sementara melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka lanjut dengan mi-re-do-do lalu koma.

Sampai di situ bisa saja ada yang bilang bahwa melodi Indonesia Raya mirip dengan melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka tetapi terlalu berlebihan apabila Indonesia Raya dituduh menjiplak Pinda-Pinda Lekka-Lekka.

Selanjutnya untaian nada dalam notasi angka pada Indonesia Raya adalah 5 5 6 5 4 3 2 sementara Pinda-Pinda Lekka-Lekka 7 1 2 2 2 1 7 yang secara deret angka tidak mengandung persamaan kecuali angka 2 itu pun cuma sekali."

Pada bagian akhir tulisannya, budayawan yang suka mengaku sebagai ahli kelerumologi (sebuah pengeliruan yang disengaja dari kelirumologi) ini dengan dramatis sekaligus parodis menandaskan:

"Kalau perlu, pendapat saya bahwa Indonesia Raya bukan jiplakan Pinda-Pinda Lekka-Lekka diseret ke Mahkamah Internasional Seni Musik demi secara adil dan beradab menggugurkan pendapat saya.

Andaikata majelis hakim Mahkamah Internasional Seni Musik tega mengalahkan saya maka secara kesatria saya siap legowo menerima kekalahan saya.

Namun seperti konon Galileo Galilei setelah divonis bersalah bikin teori heliosentris tidak sesuai selera gereja sempat berbisik, 'Sebenarnya bumi mengitari matahari,' maka saya juga akan berbisik lirih agar tidak terdengar siapa pun bahwa, 'Sebenarnya Indonesia Raya bukan jiplakan Pinda-Pinda Lekka-Lekka.'

Namun setelah lirih berbisik, saya akan lantang berpekik: 'Merdeka!'"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun