Apakah salah bila kita tidak terlalu antusias dengan kemeriahan ini?
Bahauddin an-Naqsabandi, pendiri tarekat Naqsabandiyyah menasehati kita, "Seorang hamba secara lahir bersama makhluk namun secara batin bersama al-Haqq."
Sejak kita ini adalah makhluk sosial, maka tentu tidak untuk mengasingkan diri dari sesama manusia. Kita harus pandai memaknai kemeriahan agar Al-Haqq (Allah) senantiasa bersama kita. Hidup ini tak lain dari seni memaknai. Kesunyian dan keriuhan bisa sama-sama memiliki makna. Selama kita dengan tepat memaknainya. Bila dirasa terlalu jauh untuk belajar dari Syekh Bahauddin an-Naqsabandi, maka belajarlah dari Dewa Budjana yang memaknai keruwetan lalu lintas melalui puisi tanpa kata, musik. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H