Dalam satu musim panen, Pak Aan mengklaim mampu menjual 500 sampai 1,000 kilogram. Omsetnya mencapai Rp. 22,000,000. Berbanding terbalik jika dijual melalui penebas omsetnya hanya sebesar Rp. 15,000,000, selisih Rp. 7,000,000, cukup besar.
"Buat mengisi waktu luang saja mas, sambil jualan mangga cengkir lewat facebook, pendapatannya lebih tinggi, daripada dijual ke penebas, rugi" Ujar Pak Aan kepada penulis.
Ke depan, Pak Aan rencananya akan mencoba memasarkannya melalui online shop agar jangkauan pasarnya lebih luas. Tidak hanya itu, dia juga berencana untuk mengajak petani-petani mangga lainnya untuk memanfaatkan platfom digital karena terasa lebih menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H