Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Platfom Digital, Andalan Baru Petani Mangga Indramayu Akses Pasar

7 Agustus 2023   04:50 Diperbarui: 11 Agustus 2023   11:58 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbelanja online. (Dok. Shutterstock via kompas.com)

Perputaran ekonomi dari komoditas mangga Indramayu yang cukup besar, perlu di dorong pengembangan akses pasar yang berkelanjutan. Selain fokus pada peningkatan produksi dan perluasan lahan area penanaman mangga Indramayu.

Platfom Digital Tingkatkan Omset Petani Mangga

Selama ini petani mangga Indramayu menjual hasil panennya ke penebas mangga dengan harga yang tidak pasti. Kadang kalanya mangga di petani dibeli dengan harga sangat murah di bawah Rp. 5,000 per kilogram. 

Padahal jika dijual kembali di pasar modern atau toko-toko buah harganya masih di angka minimal Rp. 25.000 per kilogram. Jelas ini merugikan petani, karena tidak sebanding dengan operasional pemeliharaan pohon mangga yang selama ini sudah dikeluarkan petani.

Untuk memutus rantai distribusi mangga Indramayu ini, salah satunya adalah dengan memanfaatkan platfom digital untuk mendekatkannya langsung ke konsumen akhir.

Hal ini senada dengan yang disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifi Hasan, saat menghadiri acara penen buah mangga di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kamis (13/10/2022).

“Kalau platform digital itu pasarnya luas dan jika hanya menunggu tengkulak datang karena banyak, harganya semaunya,”ujar Mentan.

Pemanfaatan platfom digital seperti marketplace mampu memperluas jangkauan pasar dan memperbaiki harga mangga di petani karena tidak lewat banyak tangan, sehingga para petani mangga Indramayu mampu meningkatkan omset pendapatannya.

Petani Mangga Manfaatkan Facebook dan Online Shop

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, dimanfaatkan oleh petani untuk menjual hasil panennya. Seperti yang dilakukan oleh Pak Aan, petani mangga Indramayu.

Pak Aan, menjual mangga cengkirnya yang di panen dari kebunnya, melalui facebook. Harga jualnya dipatok lebih miring 1000 atau 2000 dari harga jual di pasaran. Hal ini membuat mangga nya lebih cepat laku. 

Meskipun harga jualnya lebih rendah, Pak Aan mengaku masih untung, daripada menjualnya melalui penebas atau tengkulak.

Sebagai perbandingan jika dijual ke tengkulak biasanya memakai sistem tebas, jatuhnya jika dihitung per kilogram, tidak lebih dari Rp. 15,000 per kilogram. Sedangkan jika di jual langsung ke konsumen akhir melalui facebook, Pak Aan masih dapat harga Rp. 22,000 per kilogram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun