Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Persahabatan Antarspesies: Simbiosis Mutualisme Petani dan Burung Hantu

31 Juli 2023   13:47 Diperbarui: 1 Agustus 2023   00:01 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan persahabatan tidak sekadar menggambarkan hubungan secara personal saja melainkan lebih dalam yaitu hubungan emosional.

Persahabatan seringkali dimaknai sebagai hubungan timbal balik yang saling mendukung, membantu, menaruh perhatian dan mengolah emosional.

Tidak sebatas pada persahabatan antar manusia saja, melainkan hubungan persahabatan juga dapat terjadi kepada siapapun termasuk beda spesies bahkan beda alam sekalipun.

Banyak kisah yang sudah sering terdengar persahabatan antarspesies baik antara manusia dengan tanaman, manusia dengan hewan, atau hewan dengan hewan, sejatinya persahabatan menunjukkan kesetiawakanan dan loyalitas.

Kisah anjing Hachiko dengan tuannya dari Jepang, yang bertahun-tahun dituturkan sebagai kisah persahabatan antara manusia dengan hewan peliharaan paling mengharukan.

Begitupun juga, kisah persahabatan Nabi Muhammad dengan kucing kesayangannya bernama Muezza yang diadopsi pasca pulang dari perang uhud.

Persahabatan Petani dan Burung Hantu

Persahabatan petani dengan burung hantu, selayaknya persahabatan petani dengan lembu, menciptakan persahabatan simbiosis mutualisme. 

Petani memelihara lembu berharap lembu membantunya bekerja di ladang, sedangkan lembu setiap hari dipelihara dengan baik, dicukupi makanan dan minumannya, ditempatkan di kandang yang nyaman.

Sama halnya, persahabatan antara petani dan burung hantu. Burung hantu ditempatkan di Rumah Burung Hantu (Rubuha) ternyaman di tengah ladang berharap membantu petani mengendalikan hama tikus yang menyerang tanaman pertaniannya.

Sedangkan burung hantu, mendapatkan rumah terbaik, terjamin keselamatannya dari perburuan liar, dan tercukupi makanannya.

Setiap malam burung hantu mampu memangsa tiga sampai lima ekor tikus dewasa, per tahunnya satu burung hantu mampu memangsa 1300 ekor tikus. Sehingga bagi petani, burung hantu adalah sahabat terbaiknya dalam menjaga ladang dari serangan tikus.

Jenis burung hantu yang sering menjadi sahabat petani adalah burung hantu tyto alba dan serak jawa. Burung hantu sebagai burung karnivora mempunyai teritori perburuan yang luas.

Sepasang burung hantu mampu melindungi area sawah padi seluas 25 hektare dari sarangnya. Umumnya sarang burung hantu berada tidak jauh dari sungai, hutan bambu atau hutan jati, dan persawahan yang banyak tikusnya. 

Karena jasanya inilah, burung hantu dicintai oleh petani, dan dinobatkan sebagai predator ulung sahabat petani dalam mengendalikan hama tikus. 

Selain itu, demi memulihkan populasi burung hantu di alam liar, dewasa ini banyak manusia yang sadar dan melakukan reboisasi dan rehabilitasi sepanjang jalur bantaran sungai, agar tidak terus menerus mengandalkan dari Rubuha buatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun