Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menunda Kesenangan Hari Ini Untuk Esok yang Lebih Baik dengan Menerapkan Konsep Delayed Gratification

21 Mei 2023   18:50 Diperbarui: 22 Mei 2023   19:54 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vecteezy.com/free-vector/chair

Salah satu cara untuk tidak mudah tergoda dalam kenikmatan dunia adalah menerapkan konsep Delayed Gratification atau menunda kepuasan. 

Menunda kepuasan dalam ilmu psikologi dimaknai sebagai kemampuan untuk menahan godaan atau kesenangan demi mendampatkan kesenangan dan kepuasan yang lebih besar di masa depan. Sama halnya dengan konsep dikotomi kendali.

Banyak contoh dari perilaku menunda kepuasan yang sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya :

  • Menunda kesenangan Hari Minggu hanya untuk "mager" dan bersantai-santai saja, dengan memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dan laporan praktikum, agar saat liburan panjang sebelum ujian semester bisa liburan ke luar kota dengan keluarga.
  • Menunda membeli motor secara kredit setelah mendapatkan gaji pertama, memanfaatkan uangnya untuk investasi sehingga dikemudian hari bisa membelinya secara cash.
  • Memilih menggunakan transportasi umum daripada mobil pribadi, untuk menghemat tenaga, waktu, dan uang sehingga bisa membeli rumah cash.

Bagaimana Melatih Diri Untuk Dapat Menunda Kepuasan (Delayed Gratification)?

Menunda kepuasan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, selain untuk kehidupan ekonomi yang lebih matang, waktu yang lebih produktif, secara psikologi pikiran dan perasaan juga lebih tenang karena tidak dibayang-bayangi cicilan atau pekerjaan yang masih menumpuk.

Konsep menunda kepuasan diri sangat baik untuk diterapkan apalagi bagi anak-anak muda yang memiliki banyak rencana panjang dalam hidupnya. 

4 cara yang biasanya saya gunakan untuk menerapkan konsep menunda kepuasan, yaitu :

Membuat  Tujuan Yang Realistis

"Prinsip Adalah Pedoman, Dan Tujuan Adalah Arah Berjalan"

Apa tujuan saya diusia 25 Tahun? Apa tujuan saya setelah lulus kuliah? Apa tujuan saya setelah mendapat gaji pertama?

Setiap saya mengingat tujuan, saya selalu berpikir ulang untuk melakukan suatu hal. Hari Minggu ini cuaca cukup cerah, seharusnya saya pergi berlibur bersama teman-teman. Namun, karena saya punya tujuan minggu ini semua tugas kuliah harus beres, maka saya menunda kesenangan saya untuk berlibur.

Menerapkan Konsep Dikotomi Kendali

Apa-apa yang bisa dikendalikan oleh diri seperti perasana, pikiran, perilaku, dan lisan merupakan bagian dari dikotomi kendali. Saya tidak peduli dengan pandangan orang lain ketika saya menunda untuk membeli rumah KPR, demi bisa membeli rumah secara tunai. Yang dapat saya kendalikan adalah pikiran saya untuk bisa bekerja keras, kerja cerdas, dan tidak membenci orang lain.

Mengendalikan Lingkungan Pergaulan

Lingkungan memang support system yang sangat berpengaruh. Terkadang positif terkadang toxic. Saya cukup selektif dalam bergaul. Menghindari lingkungan yang suka flexing, adalah salah satu cara agar komitmen menerapkan konsep delayed gratification.

Ingat Selalu Risiko Dan Manfaatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun