Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jelang Panen Raya, Bapanas Rilis Harga Pembelian Gabah Terbaru

21 Februari 2023   08:01 Diperbarui: 21 Februari 2023   08:22 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja memuat gabah hasil panen padi (Dokpri)

Menjelang  panen raya padi di Indonesia, yang diperkirakan akan berlangsung mulai akhir Februari hingga April 2023, Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah atau beras terbaru.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, saat kunjungan kerja di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (19/2) panen raya padi petani secara bertahap akan mulai memasuki puncak panen raya pada bulan Maret- April 2023.

"Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa 1 juta hektare sudah panen pada bulan Februari ini, dan Maret akan panen 1,9 juta hektare," kata Mentan Syahrul.

Berdasarkan data KSA BPS per 20 Januari 2023, prediksi luas lahan panen padi pada bulan Februari 1 juta hektare dengan estimasi produksi 3,2 juta ton beras, dan pada bulan Maret seluas 1,9 juta hektare luas panen atau setara dengan 5,9 juta ton beras.

Menyikapi hal ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap hasil panen petani hingga 2,4 juta ton beras.

“Saya sudah menugaskan Bulog untuk menyerap sekitar 2,4 juta ton tahun ini, sehingga ini gudang Bulog memang harus dikosongkan. Jadi nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir ini,” kata Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya akan mengutamakan menyerap hasil panen dalam negeri. Dengan alokasi 70 persen penyerapan gabah petani difokuskan pada musim panen awal tahun 2023 dan sisanya di akhir tahun.

"Dari target 2,4 juta itu 70 persen kita harus bisa serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya. Panen gadu itu kita akan serap 30 persen dari sisa yang ditargetkan atau ditugaskan pemerintah," Ujarnya.

Bapanas Rilis HPP Gabah Terbaru

Jika kita melihat kembali Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendag) No 24 Tahun 2020 yang mengatur harga pembelian pemerintah untuk gabah atau beras, maka harga HPP Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani adalah Rp. 4,200 per kilogram atau Rp. 4,250 per kilogram di penggilingan, dengan ketentuan kadar air paling tinggi 25 persen, dan kadar hampa atau kotoran maksimal 10 persen.

Sedangkan untuk gabah kering giling (GKG), Rp. 5,250 di penggilingan, dan Rp. 5,300 sampai gudang Perum Bulog. Ketentuan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 3 persen.

Untuk harga beras di gudang Perum Bulog adalah Rp. 8,300 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, menir 2 persen dan derajat sosoh minimal 95 persen.

Dari hasil Rapat Koordinasi (RAKOR) yang dihadiri oleh Bapanas, Bulog, Satgas Pangan, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia, serta beberapa perusahaan beras BUMD/Swasta besar di Indonesia, pada 20 Februari 2023 bertempat di Gedung E kompleks Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, maka disepakati Harga Pembelian Pemerintah (HPP)  Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani maksimal naik 8,33 persen atau menjadi Rp. 4,550 per kilogram,  GKP di tingkat penggilingan maksimal  naik 9,41 persen menjadi Rp. 4,650 per kilogram. 

Sedangkan untuk harga gabah kering giling (GKG)  di penggilingan naik menjadi Rp. 5,700 per kilogram atau setara 8,57 persen, dan harga beras medium di gudang Bulog maksimal Rp. 9,000 per kilogram atau naik 8,43 persen.

Harga gabah terbaru (Tangkapan layar Surat Edaran Kepala Bapanas)
Harga gabah terbaru (Tangkapan layar Surat Edaran Kepala Bapanas)

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan gabah Bulog dan meningkatkan cadangan beras nasional (CBN), sehingga stok beras nasional dalam keadaan aman serta harga beras tetap stabil.

Selain itu, dengan penetapan harga pembelian terbaru, pemerintah melalui Bulog menjamin penyerapan hasil panen padi petani secara merata di seluruh Indonesia.

Penetapan HPP terbaru tersebut disepakati berlaku mulai tanggal 27 Februari 2023 secara merata di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun