Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sajak yang Terbengkalai

14 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 14 Februari 2023   19:02 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan LDK, penyampaian pesan dan kesan menjadi tanda akhiran. Begitu juga sebagai tanda akhiran melihat senyumnya. Entah mengapa, aku tak ingin mengenal siapa namanya, mungkin karena aku tak siap jatuh cinta padanya atau lebih-lebih tepatnya tidak siap untuk merasakan patah hati. Meskipun begitu, senyumnya tetap terkembang di dalam hati.

            "El bangun, dasar manja sekali kamu ini, El bangun udah jam 10 ayo bangun mandi" Sentak ibuku yang tiba-tiba membangunkanku.

            "Ehmmm, iya ini lho aku bangun" Ternyata aku dari tadi ketiduran ya, makanya seperti dalam mimpi.

             Kembali merapikan barang-barangku di lemari tua, namun tidak dengan secarik kertas bertuliskan sajak itu, aku ambil dan kembali selipkan di buku diary baruku. Sudah hampir

              Sembilan tahun dari kejadian itu, senyumnya tetaplah terkembang di dalam hati. Sajak yang pernah aku tulis setelah duet pada malam itu, kini hanya menjadi sajak yang terbengkalai, entah kapan akan menjadi sajak yang tersampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun