Menambahkan, Abdul Manan mengatakan, langkah itu sejalan dengan program pemerintah menjadikan sagu sebagai pangan alternatif pengganti beras.
Ke-depan, hendaknya pemerintah melalui Kemensos atau Bulog, mempertimbangkan hal ini secara serius jika memang program gerakan diversifikasi pangan yang dijalankan oleh BPN masih menjadi program prioritas pemerintah. Perlu ada sinergi antar lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah.Â
Keuntungan lainnya dari bansos yang tidak hanya beras saja disisi pengembangan usaha tani adalah pemerataan kesejahteraan petani di semua wilayah Indonesia.Â
Karena tidak semua pulau di Indonesia dapat ditanami padi atau memiliki produktifitas hasil yang tinggi seperti di Jawa, karena secara karakteristik lebih cocok ditanami jagung seperti di Madura, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) atau sagu seperti di sebagain Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Papua.
Sehingga ketergantungan terhadap beras dari Pulau Jawa dapat dikurangi dan dampaknya adalah pembangunan usaha tani pertanian yang Indonesia sentris tidak hanya Jawa Sentris.
Ujung dari semangat diversifikasi pangan adalah kedaulatan pangan nasional. Secara konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya lokal yang ada, diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan (Dharmawan, 2016).Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI