Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

2 Jenis Mie Shirataki yang Patut Dicoba

14 Agustus 2022   10:18 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:23 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mie merupakan jenis makanan yang dibuat dari tepung gandum atau tepung terigu dengan atau tanpa tambahan beberapa jenis bahan makanan lainnya yang telah diijinkan.

Digemari oleh banyak orang karena rasanya yang beragam dengan bumbu-bumbu bervariasi serta penyajiannya yang cukup mudah.

Namun disinyalir memiliki kandungan kalori yang tinggi, sehingga membuat orang-orang berpikir untuk sering mengkonsumsinya, terutama bagi mereka yang sedang menjalankan program diet.

Ditambah produk-produk makanan turunan dari gandum yang sekarang terancam naik harganya seperti mie instan yang sering kita konsumsi, dampak dari perang Ukraina dan Rusia.

Namun tidak perlu khawatir, kini sudah terdapat produk-produk mie sehat rendah kalori yang dapat menjadi alternatif menggantikan mie instan yang ada, dengan harga yang kompetitif.

Salah satunya adalah mie shirataki. Mie shirataki merupakan makanan rendah kalori yang terbuat dari serat akar tanaman konjak atau konnyaku. Salah satu jenis tanaman konjak itu adalah porang, yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.

Hebatnya dari mie shirataki ini adalah mengandung banyak serat dan hanya mengandung sedikit karbohidrat. Sehingga memberikan rasa kenyang yang tahan lama bagi pengkonsumsinya. Tidak hanya itu, mie shirataki juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Banyak beredar mie shirataki dengan berbagai jenis dan merek yang ada di pasaran. Namun dilihat dari pengemasannya, terdapat 2 jenis mie shirataki.

1. Mie Shirataki Basah

Mie Shirataki basah (Foto Shopee)
Mie Shirataki basah (Foto Shopee)

Secara umum, proses pembuatan mie shirataki basah dan mie shirataki kering kurang lebih sama, yang membedakan adalah pengemasan, tekstur, daya simpan, kandungan kalori dan juga cara memasaknya.

Mie shirataki basah dikemas dalam larutan kalsium atau air steril dengan kadar air yang tinggi, sehingga mempengaruhi daya simpannya. Kadar air yang tinggi tersebut membuat organisme pembusuk berkembang lebih cepat di dalamnya, jadinya mudah basi. Belum juga resiko kebocoran pada kemasannya. 

Melansir dari fatsecret.co.id, kandungan mie shirataki basah matang, dalam 100 gram mengandung kalori 20 kkal, lemak 0  gram, karhohidrat terdiri dari 4 gram serat dan 0 gram gula, serta protein 1 gram. 

Secara tekstur mie shirataki basah terasa lebih kenyal dan berair. Cara memasaknyapun mudah, cukup direbus dalam air mendidih selama 2 sampai 3 menit. Selanjutnya dapat dikreasikan menjadi beberapa resep makanan mie shirataki yang lezat dan bergizi seperti mie ayam shirataki atau tekwan bakso ikan mie shirataki.

2. Mie Shirataki Kering

Mie Shirataki Kering (Foto Tokopedia)
Mie Shirataki Kering (Foto Tokopedia)

Berbeda dengan mie shirataki basah, mie shirataki kering memiliki karakteristiknya sendiri. Mie shirataki kering melalui proses pengeringan dalam oven sampai dengan 100°C sehingga mi shirataki kering dapat bertahan untuk waktu 2 tahun. 

Dikemas dengan kemasan yang kecil resiko kebocorannya dan mudah dibawa kemana-mana, membuat mie shirataki kering lebih banyak diminati. Kadar air yang rendah dalam pengemasan mie shirataki kering, membuat daya simpannya lama dan tidak cepat mengalami basi.

Kandungan kalorinyapun berbeda, dalam 25 gram mie shirataki kering mengandung 90 kkal kalori, lemak 0 gram, karbohidrat 22 gram, dan protein 0 gram.

Mie shirataki kering lebih mudah menyerap bumbu dan mudah dikreasikan. Sebelum memasaknya, usahakan rendam terlebih dahulu dengan air dingin agar lebih lunak sebelum direbus dengan air panas mendidih selama kurang lebih 5 menit. Cocok dikreasikan menjadi mie goreng shirataki.

Mulanya memang mie shirataki banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang, namun setelah mengetahui begitu banyak mnafaat bagi kesehatan, mie shirataki berkembang pesat dibanyak negara seperti Indonesia.

Kandungan serat glucomannan dalam mie shirataki sesuai hasil penelitian lain dalam jurnal Alternative Therapies in Health and Medicine mampu menurunkan berat badan sebanyak 1,4-2,5 kg jika dikonsumsi secara teratur selama 4-8 minggu bisa. Sehingga cocok untuk diet.

Selain itu, mie shirataki yang banyak mengandung glukomanan mampu menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh. Kadar kolesterol jahat (LDL) sampai 16 mg/dL dan trigliserida hingga 11 mg/dL sesuai hasil penelitian The American Journal of Clinical Nutrition. 

Kandungan serat yang banyak dalam mie shirataki dipercaya juga mampu mengatasi sembelit atau masalah pencernaan.

Tertarik mencobanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun