"Banyak hakim diadili, ada jaksa kok dituntut, ada polisi kok disidik, lho ada hansip itu ditangkap, ada satpam diamankan. Pasti bukan karena ilmu, tapi karena Mas'uliyatul Ilm (Pertanggungjawaban ilmu)" KH. Hasyim Muzadi
Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia disuguhkan oleh permainan peran yang sangat cantik dari institusi penting negara. Ya sebut saja institusi itu POLRI.
Kasus pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, yang diinisiasi oleh Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo beserta 3 tersangka lainnya yaitu Kuat Ma'ruf yang merupakan sopir istri Ferdi Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer dan Brigadir RR atau Brigadir Ricky Rizal begitu menyita perhatian masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi tidak ketinggalan untuk angkat suara.
Penetapan status tersangka Ferdi Sambo pun disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).
Menyimak dan mengikuti kasus polisi membunuh polisi atau polisi memeriksa polisi, seketika kembali ingat ceramah yang pernah disampaikan oleh KH. Hasyim Muzadi, Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Masa Khidmat 2000 s.d 2010 pada kegiatan reuni akbar alumni dalam Rangka Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor 6 tahun silam.
KH. Hasyim Muzadi menyampaikan ceramah mengenai pertanggungjawaban ilmu. Permasalahan yang terjadi di Indonesia dewasa ini, bukan karena kurangnya orang pintar melainkan kurangnya orang benar.
" Hari ini, di Indonesia Insya Allah tidak kurang orang pintar, yang kurang itu orang benar pak" ujar Kyai Hasyim.
Ada orang punya ilmu tinggi, tetapi berbuat jahat pada ilmunya. Hal tersebut bukan karena ilmunya melainkan pertanggungjawaban ilmunya.Â