Masing-masing wilayah dan perlakuan pascapanen menentukan kualitas dari daun tembakau yang dihasilkan.Tembakau yang ditanam di lahan tegalan memiliki kualitas rata-rata diatas grade D dan tembakau sawahan rata-rata grade C.
Warna daun dalam penentuan kualitas tembakau dapat dilihat jika daun berwarna hijau masuk grade A, hijau kekuningan grade B, kuning keemasan grade C, dominan merah dengan selir kuning grade D.
Semakin tinggi grade tembakau warna daun semakin hitam mengkilap dan disertai dengan aroma yang semakin keras.
Menurut salah satu narasumber kami yang juga mantan grader di wilayah Kecamatan Parakan. Setelah adanya pandemi di tahun 2020 hingga 2021 harga tembakau untuk grade D kisaran Rp. 40.000 hingga Rp. 90.000 per Kg padahal sebelum pandemi mencapai Rp. 120.000 per Kg. Semakin tinggi gradenya maka semakin tinggi harganya.
“Dulu 1 Kg tembakau disetarakan dengan 1 Kg emas, 1 Kg tembakau dapat dibelikan 1 sak semen, tapi sekarang 1 kg tembakau buat beli 10 Kg beras saja sudah susah” Ujar Pak Untung salah satu petani tembakau.
Masyarakat Temanggung sedari dulu menggantungkan kehidupannya dari tembakau, tidak dapat dipungkiri sehingga tembakau menyokong perekonomian terbesar bagi Temanggung.
Mengutip pernyataan Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, Tahun 2019 sektor perdagangan tembakau Temanggung menyumbang omset hingga 4 Triliun rupiah sekali musim panen atau setara dengan dua kali APBN Kabupaten Temanggung.
Harapannya dengan semakin tingginya omset perdagangan tembakau, maka kesejahteraan petani tembakau Temanggung juga meningkat. Selamat memasuki panen raya tembakau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H