Mohon tunggu...
Muhammad Dodi Kuncoro Jati
Muhammad Dodi Kuncoro Jati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mantap

Jujur tanamkan sejak dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan dan Pemasaran Hand Sanitizer Alami dan Poster Covid-19

16 September 2021   18:50 Diperbarui: 16 September 2021   18:52 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kerja

Universitas Jember kembali mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dengan tema Back To Vilage dan KKN BTV kali ini memasuki periode ke-3. 

Kuliah Kerja Nyata (KKN ) Back To Vilage 3 atau yang lebih dikenal sebagai KKN pulang kampung ini merupakan salah satu upaya agar mahasiswa tetap dapat melakukan kewajiban akademiknya serta dapat terjun ke masyarakat dengan berbagai bidang keilmuwan untuk mengatasi permasalahan yang ada terutama dimasa pandemi saat ini. 

Pandemi Covid -19 yang masih melanda berbagai penjuru dunia temasuk Indonesia, menyebabkan berbagai permasalahan di berbagai kalangan masyarakat. 

Pada sistem KKN BTV III ini, mahasiswa dapat menjalankan KKN di daerah masing - masing dengan harapan dapat membantu mengatasi permasalahan masyarakat di daerahnya akibat adanya pandemi Covid - 19. Saya adalah salah satu mahasiswa yang melakukan KKN pulang kampung. Sasaran KKN saya kali ini adalah bapak Khair, seorang warga yang tinggal di daerah sekitar tempat tinggal saya.

Pada minggu pertama program kerja yang saya lakukan pertama kali adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi di lingkungan desa KKN. Masalah utama yang saya hadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. 

Ketika berada di tempat umum, misal di masjid atau di bengkel sering dijumpai masyarakat yang tidak memakai masker. Hal itu menggerakkan hati nurani saya untuk berkontribusi dalam KKN ini dengan melaksanakan proker saya. 

Proker KKN utama yang saya laksanakan adalah edukasi pencegahan covid-19 dengan handsanitizer alami dan poster covid-19. Setelah melakukan identifikasi masalah, saya berdiskusi dengan pak Khair untuk meminta izin agar beliau bersedia dimentori oleh saya.

Gambar 1. Identifikasi masalah dengan mitra sasaran/dokpri
Gambar 1. Identifikasi masalah dengan mitra sasaran/dokpri
Pada minggu kedua proker yang saya kerjakan adalah membuat handsanitizer alami dengan bahan daun sirih dan jeruk nipis. Pembuatannya tidak direbus tetapi di steam (stim) agar tidak merusak senyawa. 

Daun sirih secara alami memiliki zat aktif antibakteri. Di dalam daun sirih terdapat senyawa flavonoid, tanin senyawa bio aktif yang akan menghambat perkembangbiakan virus untuk membelah diri. 

Jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hand sanitizer karena memiliki komponen kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin yang mempunyai aktivitas antimikroba. Proses pembuatan handsanitizer ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. 

Saya juga mendokumentasikan setiap proses agar dapat saya tunjukkan prosesnya kepada mitra. Setelah pembuatan handsanitizer alami selesai, kegiatan saya selanjutnya adalah mensosialisasikan hasil handsanitizer saya kepada mitra. 

Saya menjelaskan kepada mitra mulai dari alat dan bahan yang saya gunakan, kemudian saya jelaskan proses pembuatannya. Handsanitizer alami ini merupakan alternatif jika misalnya produk handsanitizer aseptik kehabisan stok, mengingat bahwa di masa pandemi ini kebutuhan akan handsanitizer tergolong tinggi.

Gambar 2. Pembuatan Handsanitizer Alami/dokpri
Gambar 2. Pembuatan Handsanitizer Alami/dokpri
Gambar 3. Sosialisasi handsanitizer alami kepada mitra/dokpri
Gambar 3. Sosialisasi handsanitizer alami kepada mitra/dokpri
Pada minggu ketiga dan keempat, kegiatan saya selanjutnya adalah membuat poster bertema covid-19 dan memasarkannya. Di dalam poster tersebut saya buat semenarik mungkin agar pembaca atau orang yang lewat dapat tertarik untuk membacanya. 

Tujuan saya membuat poster ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi ini. 

Setelah poster selesai dibuat, saya langsung mencetak poster tersebut dengan ukuran A3 agar tulisan dapat terbaca dengan jelas dan poster dapat dipahami oleh masyarakat. Kemudian kegiatan saya selanjutnya adalah memasarkan / menempelkan poster tersebut di tempat umum.

Gambar 4. Poster tema covid-19/dokpri
Gambar 4. Poster tema covid-19/dokpri


Gambar 5. Promosi poster ke tempat umum/dokpri
Gambar 5. Promosi poster ke tempat umum/dokpri


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun