Sri Paus adalah pemimpin spiritual umat Katolik sedunia, namun jauh di masa lalu pernah ada suatu masa di mana seorang Paus yang menjabat juga memilki kekuasaan dan wewenang politik sehingga merasa perlu untuk memiliki pasukan pengawal.
Sebagaimana dilansir laman thelocal, garda Swiss pengawal Sri paus dibentuk pada tahun 1506 oleh Paus Julius II dengan tugas mengawal Paus dan tempat kediamannya.Â
Salah satu kisah keberanian mereka tercatat dalam sebuah peristiwa di tahun 1527, ketika melindungi Paus Clement VII dari serangan pasukan pemberontak Raja Charles V.
Pada peristiwa tersebut, 147 orang garda Swiss termasuk komandannya gugur ketika menahan pasukan penyerang yang jumlahnya jauh lebih banyak dari mereka, sedangkan sejumlah kecil lainnya berhasil mengawal dan membawa Clement VII ke tempat yang aman.Â
Sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1506, secara tradisi garda Swiss tetap mengawal Sri Paus dan Vatikan hingga hari ini.
3. Berasal dari anggota militer terlatih
Di masa modern ini syarat utama menjadi garda Swiss pengawal Sri Paus adalah: pria lajang berusia 19-30 tahun, berkewarganegaraan Swiss dan beragama Katolik, memiliki tinggi minimal 174 cm, memiliki titel diploma atau seorang profesional di bidangnya.Â
Syarat terpenting lainnya agar mereka dapat diterima dalam keanggotaan garda Swiss adalah sudah menempuh pelatihan dasar militer di Swiss, yang artinya mereka berasal dari prajurit pilihan militer Swiss.
Meskipun garda Swiss seringkali terlihat dalam upacara seremonial di Vatikan dengan pakaian warna-warni uniknya, namun di balik pakaian seremonialnya mereka adalah prajurit yang mahir dalam bela diri tangan kosong dan ahli dalam penggunaan senjata api.Â
Tombak panjang yang disebut halberd dalam genggaman tangan mereka adalah senjata yang paling ditakuti musuh pada masa lalu dan masih dapat difungsikan.
Selain bertugas untuk acara seremonial, tugas utama menjamin keselamatan Sri Paus merupakan tanggung jawab besar mereka mengingat sejumlah insiden penyerangan pernah terjadi, seperti penembakan terhadap Paus Yohanes Paulus II di lapangan Santo Petrus pada tahun 1981. Â