Boeing 747, pesawat besar dari keluarga Boeing dengan  4 mesin yang memiliki  julukan 'Queen of the Sky" ini telah menjadi ikon dan legenda dalam dunia penerbangan. Sejak pertama kali melakukan penerbangan komersialnya di tahun 1970, pesawat ini telah merevolusi dunia penerbangan karena mampu mengangkut penumpang dengan kapasitas besar dan jarak yang jauh sekaligus menandai era jumbo jet dalam dunia penerbangan.
Namun pesawat dengan 4 mesin tersebut saat ini dinilai kurang ekonomis  dan efisien dibandingkan dengan pesawat bermesin ganda yang juga mampu mengangkut cukup banyak penumpang dan juga memiliki jarak tempuh yang jauh seperti pada keluarga Boeing 777 atau 787.  Ditambah dengan situasi pandemi COVID-19  yang memiliki imbas yang signifikan terhadap dunia penerbangan berupa penurunan penumpang secara  drastis,  banyak maskapai yang sudah tidak berminat lagi terhadap jumbo jet ini dan membatalkan pesanannya.
Akhirnya, sebagaimana dilansir Business Insider dalam artikelnya yang berjudul  "The 747 jumbo jet ushered in the modern era of air travel, but it won't be around for the industry's recovery — Boeing will cease production in 2022", setelah 50 tahun pihak Boeing akan menghentikan produksi pesawat Boeing 747 di tahun 2022,  pesawat yang saat ini sedang diproduksi akan digunakan pemesannya sebagai pesawat kargo. Selain itu, Boeing juga masih mengerjakan pesanan spesial dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk pesawat Kepresidenan Amerika yang baru: Air Force One.
Sejumlah maskapai besar seperti: British Airyways, Qantas, Cathay Pacific, KLM telah memensiunkan armada Boeing 747 mereka, namun ada beberapa maskapai yang saat ini  masih mengoperasikan Boeing 747 ,  diantaranya: Lufthansa, Korean Air, Thai Airways, Air China dan Rossiya
Seri Boeing 747 yang masih diproduksi saat ini adalah Boeing 747-8. Pesawat tersebut mampu menjangkau jarak 14,310 km . Dilihat dari situs boeing.com harga sebuah pesawat Boeing 747-8 Freighter (versi kargo) adalah sekitar USD 419.2 juta atau sekitar Rp.6 triliun dengan kurs saat ini.
3. Pesawat Full Double Deck Airbus A-380
Pesawat Airbus A-380 adalah satu-satunya pesawat full double deck yang beroperasi saat ini. Maskapai-maskapai besar seperti: Emirates, Singapore Airlines, Lufthansa, British Airyways, dan  Qantas adalah pengguna utama dari pesawat ini.Â
Kehadiran pesawat Airbus A-380 adalah untuk menandingi rivalnya, pabrikan Boeing yang selama berpuluh-puluh tahun mendominasi  dunia penerbangan dengan jumbo jet Boeing-747 nya yang legendaris. Uji penerbangan perdana pesawat Airbus A-380 dilakukan pada tahun 2005. Pesawat Airbus A-380 mampu membawa penumpang dengan kapasitas yang lebih banyak dari pesawat Boeing 747 yaitu sekitar 555 penumpang dengan konfigurasi  3 kelas, sebagai perbandingan dengan konfigurasi 3 kelas, Boeing-747 mampu mengangkut sekitar 400 penumpang.