Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Fakta Roket V-2, Senjata Balas Dendam Nazi yang Menjadi Perintis Teknologi Luar Angkasa

4 April 2021   14:14 Diperbarui: 4 April 2021   14:35 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan V-2 pada sebuah pasar di Inggris pada bulan Maret 1945 yang menyebabkan banyak korban sipil berjatuhan. Sumber gambar: businessinsider.com

Roket V-2  menjadi cikal bakal Rudal Balistik modern dan roket untuk eksplorasi luar angkasa

Roket V-2 yang siap diluncurkan. Sumber gambar: warhistoryonline.com/Bundesarchiv

Selain menjadi medan  pertempuran yang dahsyat antara pasukan Sekutu dan pasukan Jerman di garis depan, Perang Dunia II di Eropa juga merupakan perang  diantara ilmuwan-ilmuwan  dan insinyur -insinyur kedua belah pihak untuk menciptakan senjata yang efektif yang dapat digunakan untuk memenangkan pertempuran. 

Dalam hal ini pihak Jerman kerapkali menunjukkan senjata-senjata baru yang memukau pihak lawan dan beberapa diantaranya secara tidak langsung menandai diawalinya sebuah era baru. Beberapa senjata pihak Jerman tersebut adalah:

  • Senapan mesin MG-42 yang terkenal karena kecepatan dan kekuatan semburan pelurunya serta kehandalannya di medan tempur
  • Tank-tank Tiger dengan desainnya dan ketangguhannya di medan pertempuran
  • Pengetahuan mengenai teknologi air berat, suatu bahan penting untuk pembuatan bom atom. Dalam buku "Perang Eropa Jilid 2 karya P.K Ojong dituliskan bahwa persediaan air berat yang akan dikirimkan ke Jerman berhasil disabotase oleh gerilyawan Norwegia dengan cara meledakkan kapal pengangkutnya di danau Tinnsja ,Norwegia. Seandainya air berat ini berhasil dikirim ke Jerman, kemungkinan Jerman akan lebih dahulu memiliki bom atom
  • Pesawat tempur jet pertama Messerschmitt Me 262 yang operasional di medan tempur yang menandai era teknologi mesin jet pada pesawat terbang.
  • Kapal Selam (U-Boot) Tipe XXI yang merupakan pengembangan paling canggih dari U-Boot Angkatan Laut Jerman. Tipe XXI merupakan cikal bakal kapal selam modern, namun karena pengeboman hebat oleh Sekutu atas Jerman, produksi kapal selam ini terganggu dan tidak bisa segera beraksi di palagan tempur. 
  • Roket V-2 yang menjadi cikal bakal rudal balistik modern dan teknologi luar angkasa  yang akan dibahas dalam tulisan ini

Roket V-2 adalah roket yang diciptakan oleh para ilmuwan Jerman dengan desain yang berbeda dari  generasi sebelumnya V-1 yang merupakan sebuah bom terbang. 

Roket V-2 jauh lebih kompleks dan lebih besar daripada   V-1. Pada akhirnya Roket V-2 menandai sebuah era baru untuk pengembangan senjata peluru kendali modern dan roket pendorong untuk eksplorasi luar angkasa. Berikut 5 Fakta  Roket V-2 yang menjadi senjata balas dendam Nazi di era PD II

1. Roket V-2  merupakan seri senjata balas dendam Hitler

Layout dari Roket V-2 yang merupakan inovasi senjata udara yang benar-benar baru dari pihak Jerman. Sumber gambar: wikimedia.org
Layout dari Roket V-2 yang merupakan inovasi senjata udara yang benar-benar baru dari pihak Jerman. Sumber gambar: wikimedia.org
V-2 adalah kependekan dari Vergeltungswaffe atau senjata balas dendam generasi ke-2.  Berdasarkan yang dituliskan dalam buku "Perang  Eropa Jilid 3" karya P.K Ojong nama resmi roket ini adalah Aggregat 4 (A4).  

Urutan nama tersebut akan digunakan berseri untuk pengembangan roket  generasi selanjutnya seperti A5,A6,A7 dan seterusnya namun tidak terealisasi karena Jerman kalah perang. 

Sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf pembuka,  Roket V-2 merupakan kelanjutan senjata seri balas dendam generasi sebelumnya V-1.  Roket v-2 telah mulai dikembangkan pada tahun 1930 oleh para ilmuwan Jerman dari Universitas Teknik Berlin. 

Secara teknis, Roket V-2  yang mampu melesat dengan kecepatan sekitar 5,760 km/jam memiliki berat 12,500 kg dan panjang sekitar 14 m dengan hulu ledak seberat 1,000 kg.

Lebih lanjut dalam buku tersebut dibahas pula  bahwa setelah sejumlah percobaan dilakukan maka dibuatlah konstruksi awal dari roket tersebut pada tahun 1939. Terdapat beberapa poin yang menjadi parameter keberhasilan  proyek roket V-2 ini diantaranya:

  • Roket harus mampu membawa bahan bakar cair dalam jumlah besar
  • Roket harus memiliki kestabilan aerodinamik ketika harus dipacu dalam kecepatan supersonik
  • Roket dilengkapi alat pemandu dan kendali
  • Roket dilengkapi alat yang bisa mengendalikan semburan pengapian bahan bakar

Akhirnya roket berhasil diluncurkan dari Peenemunde pada tanggal 3 Oktober 1942 dan roket tersebut mencapai tepian luar angkasa dengan ketinggian 84.5 km. 

Setelah diluncurkan Roket V-2 akan naik ke udara hingga ketinggian lebih dari 80 km dengan kecepatan hampir mencapai 5,000 km/jam yang memungkinkan Roket tersebut mencapai sasarannya dalam waktu 5 menit.

Roket dilengkapi oleh alat giroskopis sebagai sistem pemandu untuk mencapai sasarannya, yang merupakan salah satu inovasi teknologi maju pada masanya. 

Pada bulan Agustus 1944 atau 2 bulan setelah pendaratan pasukan Sekutu di Normandia, Hitler mengumumkan bahwa V-2 telah siap untuk digunakan dalam peperangan.

2. Catatan serangan Roket V-2 selama Perang Dunia II

Serangan V-2 pada sebuah pasar di Inggris pada bulan Maret 1945 yang menyebabkan banyak korban sipil berjatuhan. Sumber gambar: businessinsider.com
Serangan V-2 pada sebuah pasar di Inggris pada bulan Maret 1945 yang menyebabkan banyak korban sipil berjatuhan. Sumber gambar: businessinsider.com
Roket V-2 adalah senjata menakutkan yang digunakan oleh Nazi Jerman untuk mengintimidasi negara-negara Sekutu. Hitler menggunakannya sebagai balas dendam atas pengeboman yang dilakukan oleh pesawat bomber Sekutu atas Jerman.  

Selain menyasar target militer, Roket V-2 yang diluncurkan ke kota-kota negara Sekutu juga bertujuan untuk menciptakan rasa takut di kalangan penduduk sipil dengan senjata yang belum pernah diketahui atau dilihat sebelumnya. Kecepatan dan ketinggian operasional roket V-2  membuatnya tidak mungkin dicegat pada masa itu.

Melansir informasi dari artikel berjudul "How the Nazis developed a 'wonder weapon' that the Allies couldn't stop and changed the face of future wars" karya Benjamin Brimelow (2020) di laman businessinsider.com senjata tersebut pertama kali digunakan untuk menyerang bagian tenggara kota Paris yang baru saja dibebaskan dan  kota London pada tanggal 8 September 1944. 

Serangan tersebut  membunuh dan melukai sejumlah  orang. Salah satu ledakan yang terjadi  akibat Roket V-2 di jalanan kota London  meniggalkan lubang yang sangat besar.

Setelah serangan pertama terhadap Prancis dan Inggris , ratusan ledakan yang terjadi pada minggu-minggu setelahnya membuat Sekutu harus mengakui bahwa Jerman telah memiliki senjata baru yaitu V-2 , rudal balistik pertama berpemandu dalam sejarah. 

Selama hampir setahun sekitar 3,000-an Roket V-2 ditembakkan ke target-target militer dan sasaran sipil di  Inggris, Belgia, Perancis dan Belanda yang menciptakan sebuah horor tersendiri. 

Roket V-2 diluncurkan pihak Jerman dari platform mobile, meskipun pada awalnya V-2  direncanakan untuk diluncurkan dari silo, seperti rudal balistik modern namun pengeboman masif pasukan Sekutu dan gerak maju pasukan daratnya mengubah rencana tersebut.

Melansir informasi dari laman history.net, serangan terburuk Roket V-2 terjadi  pada tanggal 16 Desember 1944  terhadap sebuah Bioskop bernama Rex Cinema yang tengah dipadati ribuan  penonton yang terdiri dari warga Belgia dan anggota tentara Sekutu di kota Pelabuhan Antwerepen, Belgia. 

Roket V-2 menghantam Bioskop tersebut yang menyebabkan sekitar 567 orang tewas dan  hampir 700 orang lainnya terluka. Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan dari sebuah serangan tunggal  senjata udara dalam sejarah peperangan di Eropa selama PD II

3. Korban yang ditimbulkan oleh Serangan Roket V-2

Roket V-2 pada platform peluncuran mobile. Sumber gambar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Roket V-2 pada platform peluncuran mobile. Sumber gambar: wikimedia.org/Bundesarchiv

Melansir informasi dari laman  businessinsider.com , tidak ada informasi yang detail mengenai korban jiwa yang diakibatkan oleh serangan roket V-2. Diperkirakan serangan Roket V-2 menewaskan sekitar 5,000 hingga 9,000 jiwa. Secara total,  jika digabung dengan senjata generasi sebelumnya V-1, serangan bom terbang V-1 dan  Roket V-2 menyebabkan korban lebih dari 30,000 orang dari kalangan sipil dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Terdapat fakta yang menyedihkan mengenai Roket V-2 ini, jumlah korban yang disebutkan tersebut belum termasuk korban jiwa yang diakibatkan oleh pembuatan Roket V-2 itu sendiri yang mencapai 10,000 hingga 20,000 pekerja yang tewas dalam proses pembuatan dan perakitannya. Pembangunan Roket V-2 dikerjakan oleh para tenaga kerja paksa dari kamp-kamp konsentrasi, para pasukan SS penjaga kamp konsentrasi pasti memiliki catatan detail mengenai tahanan yang memiliki keterampilan khusus seperti pengelasan, elektronika dan lain sebagainya.

Dalam artikel karya Richard Hollingham di laman bbc.com yang berjudul "V2: The Nazi rocket that launched the space age " dituliskan  banyak para tahanan yang ditarik dari kamp konsentrasi karena keterampilan teknis mereka seperti pengelasan dan lain sebagainya. Mereka bekerja sepanjang waktu di sebuah pabrik bawah tanah bernama Mittelwerk dekat kamp konsentrasi Buchenwald di Jerman tengah. 

Para pekerja paksa tersebut hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dalam suramnya pabrik bawah tanah. Mereka hanya sedikit tidur dan mendapatkan makanan yang tidak layak. Tidak sedikit yang dieksekusi karena percobaan melakukan upaya sabotase.

4. Meski senjata canggih namun kemunculan Roket V-2 tidak berhasil merusak secara signifikan target militer milik Sekutu

Roket V-2 diluncurkan di salah satu tempat pengujian pada tahun 1943. Sumber ganbar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Roket V-2 diluncurkan di salah satu tempat pengujian pada tahun 1943. Sumber ganbar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Kemunculan Roket V-2 menjadi perhatian tersendiri bagi intelijen pasukan Sekutu. Dalam buku "Perang Eropa Jilid 3" karya P.K. Ojong dituliskan bahwa diduga pangkalan peluncuran V-2 adalah di dekat Rotterdam dan Amsterdam di Belanda. Untuk menyelamatkan Inggris dan kota-kota Sekutu di Eropa lainnya, Jenderal terkenal Inggris Montgomery mengusulkan kepada panglima tertinggi Sekutu Jenderal Eisenhower untuk menerjunkan tiga Divisi tentara payung di Belanda, di sekitar Arnhem untuk merebut jembatan strategis di sana yang akan digunakan untuk operasi militer Sekutu di Belanda dan persiapan operasi militer Sekutu ke jantung industri Jerman. Operasi pasukan payung terbesar akhirnya digelar Sekutu di Belanda dengan sandi operasi Market Garden pada bulan September 1944, namun operasi tersebut menemui kegagalan dan menjadi kekalahan pertama Sekutu di Eropa setelah keberhaslan invasi Normandia di bulan Juni 1944.

Setelah serangan Roket V-2 pertama ke kota London Inggris pada tanggal 8 September 1944 ratusan serangan Roket V-2 terus menerus dilakukan  ke kota-kota negara Sekutu .  Sekitar 6,000-an roket V-2 berhasil dibuat oleh pihak Jerman. Meskipun serangan Roket V-2 menciptakan kengerian tersendiri namun fakta mencatat bahwa serangan V-2 tidak berhasil merusak secara signifikan target  militer milik Sekutu. Mesin perang milik Sekutu masih sangat kuat untuk ditaklukkan Jerman apalagi setelah keberhasilan pendaratan Normandia di bulan Juni 1944 yang mulai mengubah jalannya peperangan dan membuat Jerman terdesak di lini pertahanannya.

Untuk mengatasi serangan bom terbang V-1 dan Roket V-2 Sekutu menggelar operasi bertajuk "Crossbow" yang merupakan operasi militer untuk mengantisipasi senjata jarak jauh Jerman (V-weapons programme). Sekutu memiliki keunggulan superioritas udara di langit Eropa dan pengeboman udara masif terus dilakukan Sekutu di atas fasilitas-fasilitas industri Jerman yang menyebabkan hambatan besar dalam proyek pengadaan senjata Jerman untuk keperluan peperangan sehingga mempengaruhi kekuatan Jerman dalam pertempuran.

Sama seperti senjata-senjata canggih Jerman lainnnya, kehadiran V-2 dinilai agak terlambat dalam memasuki kancah peperangan sehingga tidak mampu merubah jalannya peperangan. Senjata V-2 baru digunakan pada bulan September 1944 sekitar 8 bulan sebelum Perang Dunia II di palagan Eropa berakhir dengan menyerahnya Jerman tanpa syarat kepada pihak Sekutu di bulan Mei 1945

5. Roket V-2  menjadi cikal bakal Rudal Balistik modern dan mengawali era teknologi eksplorasi ruang angkasa

Roket Saturn V, roket terkuat pada masanya dan berhasil menghantarkan  manusia pertama ke bulan pada tahun 1969. sumber gambar: wikimedia.org
Roket Saturn V, roket terkuat pada masanya dan berhasil menghantarkan  manusia pertama ke bulan pada tahun 1969. sumber gambar: wikimedia.org

Setelah selesainya Perang Dunia II, Roket V-2 meninggalkan warisan yang langgeng. Untuk bidang militer Roket V-2 menjadi cikal bakal rudal balistik modern antar benua dan dengan ditemukannya teknologi nuklir perpaduan antara kendaraan pengangkut dan hulu ledak nuklir menjadikan rudal balistik menjadi senjata penting negara adidaya di masa depan.

Selain warisannya di dunia militer roket V-2 menandai sebuah era baru dalam teknologi eksplorasi ruang angkasa. Tim pengembangan V-2 termasuk pimpinannya Wernher von Braun yang menyerahkan diri kepada pihak Sekutu dilibatkan dalam Program luar angkasa Amerika Serikat. 

Arahan Wernher von Braun dan timnya  melahirkan roket pendorong terkuat pada masanya yang dikenal dengan Saturn V  yang berhasil membawa manusia pertama mendarat di bulan pada misi Apollo 11 di tahun 1969. 

Sejumlah analis mengatakan bahwa tanpa teknologi V-2 manusia masih tetap bisa mendarat di bulan namun tidak akan secepat itu yang berarti teknologi V-2 tersebut memainkan sebuah peranan yang sangat signifikan dalam dunia eksplorasi luar angkasa.

Berpuluh-puluh tahun setelah kehadiran teknologi Roket V-2, dunia roket pendorong telah berevolusi dengan pesat dimulai dari roket Saturn V, lalu roket pendorong untuk pesawat ulang-alik yang lebih kuat hingga pengembangan roket terkuat buatan manusia oleh NASA saat ini yaitu Roket SLS (Space Launch System) yang akan menjadi platform kendaraan pendorong pesawat antariksa untuk misi-misi deep space NASA di masa yang akan datang yang akan membawa umat manusia menjelajah lebih jauh di luar angkasa.

Infografis perbandingan kemampuan roket untuk eksplorasi ruang angkasa dari  Roket Saturn V hingga roket terkuat saat ini SLS. Sumber gambar: nasa.gov
Infografis perbandingan kemampuan roket untuk eksplorasi ruang angkasa dari  Roket Saturn V hingga roket terkuat saat ini SLS. Sumber gambar: nasa.gov

Demikian 5 Fakta Roket V-2, senjata balas dendam Nazi yang setelah peperangan menjadi basis dikembangkannya teknologi militer dan eksplorasi luar angkasa. Semoga sejarah kelam peperangan yang pernah terjadi tidak pernah terjadi lagi di masa kini dan masa yang akan datang.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun