Melansir informasi dari Boeing.com, pesawat tempur F/A-18 hornet merupakan jet tempur taktis pertama yang didesain untuk melakoni dua fungsi yaitu: fungsi pertempuran udara dan serang permukaan/darat. Kemampuan jet tempur supersonik ini telah terlihat di palagan Irak dan Afghanistan.
Sumber gambar: wikimedia.org
Jet tempur F/A-18 Â ini mampu memberikan dukungan serangan udara, menjatuhkan pesawat lawan ataupun menghancurkan kapal musuh sebelum menjadi ancaman bagi Kapal Induk. Varian terbaru dari jet tempur ini adalah F/A-18 Super Hornet yang memiliki sejumlah kecanggihan dibandingkan generasi sebelumnya.
Pesawat tempur perang elektronik EA-18 Growler yang dikembangkan dari basis jet tempur F/A-18 Hornet - Sumber gambar: wikimedia.org
Selain jet tempur F/A-18 Hornet terdapat juga pesawat tempur
perang elektronik EA-18 Growler yang dikembangkan dari basis F/A-18 Hornet namun dibekali dengan alat-alat canggih untuk peperangan elektronik seperti untuk melakukan serangan terhadap sistem radar musuh dan mensabotase peluru kendali yang ditembakkan pihak musuh sehingga sistem navigasi peluru kendali musuh tersebut kacau dan gagal mencapai target.
2. Kapal Induk AS memiliki  sistem data taktis yang terintegrasiÂ
Sistem data yang terintegrasi di antara unit-unit tempur. Sumber gambar: baesystems.com
Kapal Induk AS memiliki sistem data taktis yang terintegrasi dengan seluruh unit-unit tempurnya sehingga apabila terdapat ancaman terhadap Kapal induk atau bagian gugus tempurnya semua unit-unit tempur bisa mengetahuinya secara
 real time. Salah satu sistem data terintegrasi yang dimiliki Kapal Induk AS adalah
tactical data link 16.Â
Melansir informasi dari baesystem.com,  tactical data link 16 adalah sistem komunikasi terstandarisasi yang berfungsi mendistribusikan dan melakukan pertukaran data secara real time di antara unit-unit tempur yang terintegrasi secara simultan melalui berbagai macam jaringan yang aman.Â
Tingkat kecanggihan dan keamanan tactical data link 16 menyebabkan sistem ini sangat sulit untuk diretas atau disadap pihak musuh. Selain itu Kapal induk AS juga memiliki sistem basis data yang kompleks untuk memproyeksikan ancaman dari pihak musuh.
Lebih lanjut Kapal Induk AS juga membawa pesawat mata-mata E-2D Hawkeye. Pesawat tersebut akan bertindak sebagai tambahan mata dan telinga  Kapal Induk di udara. E-2D Hawkeye mampu menyajikan citra area pertempuran secara real time.Â
Pesawat mata-mata E-2D Advanced Hawkeye yang merupakan mata dan telinga tambahan Kapal Induk di udara - Sumber gambar: northropgrumman.com
Kubah radar besar di punggung pesawat mata-mata  E-2D Hawkeye memastikan semua aktivitas pesawat, kapal tempur dan pleluru kendali musuh dapat terdeteksi. Ancaman terhadap Kapal Induk dapat dinetralisir sebelum musuh mampu mendekatinya.
3. Kapal Induk memiliki Carrier Strike group
Gugus tempur Kapal Induk (Carrier Strike Group). Sumber gambar: US Navy/wikimedia.org
Dalam beroperasi Kapal induk AS tidak pernah sendirian. Kapal induk tersebut dikawal oleh beberapa kapal perang lainnya dan membentuk sebuah gugus tempur yang dinamakan dengan
 Carrier Strike Group (CSG).Â
Menurut sejumlah informasi, pada umumnya Carrier Strike Group terdiri atas: 1 kapal induk dengan wing tempur udaranya, 2 hingga 3  kapal perusak (destroyer), 1 kapal penjelajah (cruiser)  dan 1 kapal selam.
Bila terjadi ancaman terhadap kapal induk maka kapal-kapal pengawal tersebut dengan segera  akan berada di sekitar Kapal Induk. Sangat sulit bagi pihak musuh untuk menembus barikade  Carrier Strike Group.
4. Kapal Induk AS memiliki senjata bela diri jika barikade pengawal dapat ditembus
Lihat Inovasi Selengkapnya