Gambar di atas menunjukkan kabin bertekanan (pressurized cabin)  di bagian belakang pesawat bomber B-29 yang dilengkapi ranjang susun untuk istirahat crew selama misi jarak jauh. Kabin bertekanan memberikan kenyamanan kepada seluruh awak B-29 sehingga bisa berkonsentrasi penuh selama menjalankan misi.
3. B-29 mempunyai daya muat bom yang besar pada masanya dan senjata berat untuk beladiri
Pesawat Bomber B- 29 merupakan pesawat pengebom jarak jauh tercanggih dan termutakhir  pada masanya. Melansir informasi dari laman boeing.com, berdasarkan spesifikasi teknisnya pesawat ini memiliki  beberapa keunggulan untuk dioperasionalkan dalam Perang Pasifik yaitu : memiliki jarak jelajah maksimum hingga  lebih dari 7,000 km, memiliki ketinggian operasional hingga 31.850 kaki (atau sekitar 9.000m lebih) yang sangat menyulitkan sistem persenjataan anti pesawat Jepang untuk menjangkaunya. Lalu terdapat dua keunggulan utama lainnya: B-29 memiliki daya muat bom yang besar pada masanya yaitu hingga 10 ton dan dilengkapi persenjataan berat untuk beladiri.
Khusus untuk persenjataan beladiri, dalam menjalankan misi pengeboman jarak jauh pada masa itu terkadang bomber B-29 tidak bisa dikawal oleh pesawat pemburu karena pesawat pemburu memiliki daya jelajah yang sangat terbatas dan belum  berkembangnya teknologi pengisian bahan bakar di udara (air refuel) yang aman diaplikasikan pada masa Perang Dunia II, meski konsep itu pernah diuji coba pada tahun 1923. Untuk membela dirinya dari pesawat pemburu Jepang, B-29 dilengkapi sejumlah senjata berat yang ditempatkan di beberapa bagian strategis pesawat yaitu: 12 senapan mesin berat kaliber 0,5 inch dan 1 cannon kaliber 20mm. Salah satu fitur  kecanggihan lainnya adalah senjata-senjata tersebut juga mampu dioperasikan secara remote control.
4. B-29 merupakan arsenal perang yang menakutkan di Perang Pasifik
Dengan sejumlah keunggulannya Bomber B-29 merupakan arsenal perang yang sangat ditakuti Jepang di Perang Pasifik. Melansir informasi dari laman cnn.com, pada tahun 1944  pulau-pulau utama di Kepulauan Mariana seperti pulau: Saipan, Tinian, dan Guam berhasil dikuasai seluruhnya oleh pasukan Sekutu  sehingga misi untuk mengebom daratan utama Jepang dalam sekali terbang dapat dilakukan oleh armada-armada B-29 yang berbasis di  pangkalan-pangkalan udara yang dibangun di pulau-pulau tersebut.
Sejumlah pengeboman dilakukan atas kota-kota di Jepang oleh Bomber B-29 yang berpangkalan di Kepulauan Mariana, salah satu yang terkenal adalah operasi pengeboman kota Tokyo dengan sandi Meetinghouse. Sekitar lebih dari 300 pesawat B-29 menjadi bagian dari operasi ini dan menjatuhkan bom-bom api /bom bakar di atas kota Tokyo pada pagi hari tanggal 10 Maret 1945 Â dari ketinggian yang rendah.Peristiwa serangan udara tersebut membakar dan meluluhlantakkan area kota Tokyo seluas hampir 16 mil persegi.
Peristiwa pengeboman Tokyo di bulan Maret 1945 menjadi salah satu peristiwa serangan udara paling merusak  dan mematikan dalam sejarah peperangan. Melansir informasi dari laman cnn .com dan Encyclopaedia Britannica.com meski jumlah kematian tidak diketahui secara pasti namun perkiraan jumlah korban jiwa  yang sebagian besar adalah warga sipil akibat serangan udara tersebut dalam semalam  mencapai sekitar 100.000 orang dan jutaan orang mengalami luka-luka, jumlah korban jiwa dalam semalam tersebut  melampaui angka kematian initial blast (efek pertama ledakan) akibat bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.  Sebagaimana dikutip oleh cnn.com dari US Department of Energy: ledakan bom atom (initial blast) membunuh seketika 70,000 orang di kota Hiroshima dan 46,000 orang di kota Nagasaki.
5. B-29 Enola Gay dan B-29 Bockscar membawa bom atom yang mengakhiri Perang Dunia II
Salah satu Bomber B-29 yang terkenal adalah Enola Gay.  Melansir informasi dari laman britannica.com, nama Enola Gay diambil dari nama Ibu seorang pilot  yang menerbangkannya dalam misi pengeboman ke Hiroshima yaitu Letnan Kolonel Paul Warfield Tibbets, Jr.  B-29 Enola Gay menjadi terkenal, karena sejarah dunia mencatat pesawat inilah yang pertama kali membawa bom atom bernama Little Boy dan menjatuhkannya di atas kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945.
Setelah itu pada tanggal 9 Agustus 1945 sebuah B-29 lain yang bernama Bockscar dan dipiloti oleh Mayor Charles W. Sweeney menjatuhkan bom atom bernama Fat man di kota Nagasaki. Bom-bom atom tersebut meluluhlantakkan kota Hiroshima dan Nagasaki dengan jumlah korban jiwa yang sangat besar dan efek radiasi nuklir yang mengerikan.