Harimau adalah salah satu kucing besar yang eksotik dan predator puncak rantai makanan, melansir informasi dari laman national geographic.com sebanyak 100.000 ekor harimau diperkirakan pernah berkeliaran di hutan-hutan Benua Asia pada satu abad yang lalu, namun saat ini jumlah  tersebut telah menurun drastis dan diperkirakan hanya tersisa 3.200 ekor di alam akibat perburuan liar.
Harimau terbagi atas 9 subspesies: Harimau Amur / Siberia (Panthera tigris altaica), Harimau Bengal / India (Panthera tigris tigris) , Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Harimau Tiongkok Selatan (Panthera tigris amoyensis), Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni), Harimau Kaspia (Panthera tigris virgata), Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan Harimau Bali (Panthera tigris balica).Â
Tiga subspesies yang disebutkan terakhir: Harimau Kaspia, Harimau Jawa, dan Harimau Bali telah dinyatakan punah  dari atas muka bumi.
Secara umum kita mengetahui bahwa warna bulu harimau adalah oranye dengan garis belang-belang berwarna hitam atau coklat di sekujur tubuhnya. Namun di luar warna umum yang kita kenal tersebut terdapat varian warna lain yang tidak biasa akibat dari mutasi gen. Variasi warna bulu pada harimau ini juga menarik para peneliti untuk menelitinya.
Berikut adalah 4 varian warna bulu yang tidak biasa pada harimau akibat mutasi gen:
1. Harimau Putih
Harimau putih bukanlah spesies atau subspesies harimau tersendiri melainkan versi mutasi genetik karena gen resesif yang sangat langka dari Harimau Bengal / India (Panthera tigris tigris). Selain itu harimau putih bukanlah harimau albino karena masih memiliki pigmen warna hitam pada belang dan warna pada matanya.
Lebih lanjut diterangkan di dalam artikel tersebut bahwa berdasarkan catatan keberadaan harimau putih di masa lalu dan bukti harimau putih yang ditembak di alam adalah harimau dewasa, sejumlah peneliti meyakini harimau ini mampu bertahan hidup di alam liar.
Sementara peneliti yang tidak setuju menyatakan cacat mata rentan dialami oleh harimau putih akibat proses mutasi tersebut, hal ini dapat dilihat dari cacat mata (juling) pada harimau putih yang berada di penangkaran dan kemungkinan hal tersebut bisa juga terjadi pada harimau putih di alam sehingga akan mempengaruhi kemampuan bertahan hidup harimau putih di alam liar.
Saat ini  diyakini sudah tidak ada lagi harimau putih di alam liar. Sejumlah harimau putih ada dan dikembangbiakkan di sejumlah penangkaran dan kebun binatang.
2. Golden TigerÂ