4. Kelenteng Sin Tek Bio Pasar Baru (Vihara Dharma Jaya)
Di tengah keramaian pusat perbelanjaan Pasar Baru Jakarta Pusat terdapat sebuah Kelenteng tua dan bersejarah yang bernama Kelenteng Sin Tek Bio. Kelenteng Sin Tek Bio Pasar Baru menjadi Kelenteng ke- 4 yang dikunjungi saat Imlek tanggal 25 Januari 2020 kemarin.
Diperlukan sedikit kejelian untuk menemukan Kelenteng Sin Tek Bio atau Vihara Dharma Jaya ini karena letaknya yang ada di dalam gang sempit Pasar Baru. Patokan untuk menemukan Kelenteng ini adalah dua warung bakmi legendaris Ibu Kota, yaitu Bakmi Aboen dan Bakmi Gang Kelinci.Â
Letak Kelenteng tersebut tidak jauh dari dua warung bakmi tersebut, kita tinggal menyusuri gang setelah warung bakmi Aboen untuk sampai ke lokasi Kelenteng Sin Tek Bio tersebut.  Alamat kelenteng ini ada di Jl. Pasar Baru Dalam  No. 146 Jakarta Pusat.
Setelah menelusuri gang selama beberapa menit maka tibalah saya pada sebuah bangunan yang memiliki ciri khas sebuah Klenteng.Â
 Setelah memasuki pagar pintu masuk, pada bagian depan Kelenteng Sin Tek Bio ini terdapat  dua patung singa penjaga dan bangunan Pagoda. Pada bagian atapnya terdapat 2 patung naga dan mustika di tengahnya, ciri khas yang sama seperti yang terdapat di Kelenteng tua dan bersejarah lainnya di Jakarta seperti Kelenteng  Ancol, Kelenteng Jin de yuan dan Kelenteng Toasebio yang telah dikunjungi sebelumnya.
Dalam buku Riwayat Singkat Sin Tek Bio Vihara Dharma Jaya Pasar Baru karya Bambang S (2006:4-5), dituliskan kemungkinan Kelenteng Sin Tek Bio ini dibangun oleh para petani Tionghoa yang tinggal di tepi kali Ciliwung di sekitar Pasar Baru. Pada masa tersebut orang-orang pribumi dan Tionghoa tidak diperbolehkan tinggal di dalam kota Batavia, dan hanya pada siang hari saja sebagian dari mereka diperbolehkan masuk ke dalam kota Batavia.
Sedangkan di daerah Glodok/Pancoran-pusat pemukiman orang Tionghoa terbesar di Batavia-kebanyakan dihuni oleh orang-orang Tionghoa yang mampu (pedagang). Oleh karenanya orang-orang Tionghoa miskin (petani) tinggal jauh di luar kota Batavia dan Pancoran. Mereka merambah hutan dan rawa untuk dijadikan perkebunan dan persawahan untuk bercocok tanam sayur-sayuran, padi dan tebu di ladang-ladang basah dekat sungai Ciliwung. Lebih lanjut dalam buku tersebut dijelaskan bahwa diyakini Kelenteng Sin Tek Bio didirikan pada tahun 1698.
Ketika masuk ke bagian dalam Kelenteng, pesona nuansa kuno dan historisnya bisa langsung dirasakan. Di bagian dalam, pada  ruangan depan Kelenteng ini terdapat ukiran 2 ekor makhluk mitologi naga yang melilit tiang-tiang utama Kelenteng.Â