Organisasi PSSI
Bagi Orang Waras sebenarnya mudah untuk memahami Organisasi PSSI.
Ibaratkan saja PSSI seperti Mobil dan Prof Djohar Arifin sebagai Sopir yang lulus dalam tes Kecakapan Menjalankan Mobil PSSI pada kongress Luar Biasa Solo 2011.
Sehingga pada saat itu Prof Johar menerima SIM untuk mengemudikan Mobil PSSI.
Sementara itu mereka yang berada dibawah PSSI kita ibaratkan sebagai Sparepart dan Onderdil serta Aksesories Mobil PSSI. mereka ibarat Ban Bemper Knalpot dan onderdil lainnya.
Sebagai sebuah Organisasi PSSI Wajib melaksankan Kongress Tahunan. karena PSSI terpilih tahun 2011 maka pada tahun 2012 PSSI harus melaksankan kongress Tahunan.
tiba tiba ban mobil pecah bemper knalpot bocor....
Sebagai Pengemudi yg memiliki Lisensi dari Otoritas Dunia Prof Johar harus melakukan tindakan agar mobil bisa tetap berjalan.... Ibarat Mobil ....PSSI harus terus berjalan.....
Maka dilakukanlah penggantian pengurus Pengprov yg menolak undangan kongres Tahunan.
Ketika SK Pengangkatan dikeluarkan oleh PSSI mereka yang digantikan otomatis demisioner alias di Pecat.
Dalam Manajemen Organisasi hal ini biasa dilakukan oleh Organisasi apapun termasuk Pemuda Pancasila LA NYALA ketika mengganti Bendahara di Batam karena dinilai tidak loyal dan Partai Golkar akan mengganti ketua DPD II Banda Aceh karena menolak pencapresan Ical Bakrie sebagai hasil Munas yang SAH.
Karena Organisasi harus begitu.Keputusan Organisasi harus diikuti semua Sparepart Pendukungnya.
Kalau Menolak keputusan Organisasi silahkan bikin Organisasi sendiri dan daftarkan kepada Otoritas yang berwenang dalam hal ini KPSI bisa mendaftarkan diri kepada MenkumHam untuk mendapatkan Pengesahan setelah itu mendaftarkan diri ke AFC dan FIFA.
Kalau diterima AFC dan FIFA baru mendaftarkan diri ke KONI / KOI dan Menpora.
Kenapa KONI /KOI dan Menpora terkahir karena dalam UU keolahragaan Badan Pemerintah hanya mengakui Organisasi yang berada di bawah Federasi Resmi.pengertian Resmi ya diakui Federasi Dunia.
apa mau KPSI/ISL seperti sekarang di akui KONI/KOI Menpora tapi gak diakui FIFA dan AFC???
Akibatnya Sriwiaya FC hanya bisa Ngiler melihat Semen Padang dan Persibo Bertarung di AFC CUP.
Kalau Anda Waras pasti Pahamlah dengan Organisasi PSSI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H