Di bidang pemerintahan sendiri pemerintah awalnya mengutamakan kesehatan dalam kebijakan penanganan Covid-19. Namun akhirnya penekanan ekonomi lebih diutamakan. Bahkan penanggungjawab penanganan Covid-19 diserahkan kepada Menteri koordinator perekonomian. Menteri kesehatan hanya diberi tugas di lapangan. Ideologi kesehatan masih menekankan pada persoalan pengobatan (curative) alih-alih pencegahan (preventive). Keduanya merupakan ideologi yang bertarung di pemerintahan dalam mengeloka kesehatan. Singkatnya jika ideologi pengobatan menitikberatkan kepada bagaimana mengobati orang sakit sedangkan ideologi pencegahan menitikberatkan kepada bagaimana agar orang tidak sakit. Covid-19 menyadarkan kita bahwa pencegahan lebih baik dan lebih murah ketimbang pengobatan.
Sebetulnya banyak hikmah yang bisa diambil selama dua tahun Covid-19 melanda Indonesia. Tinggal kita pilih apakah mau mengambil hikmahnya atau tidak. Lebih dari seratus empat puluh ribu orang wafat disikat virus laknat. Mereka itu orang-orang terdekat kita. Suami, istri, ayah, ibu, paman, kakek, nenek, anak, adik, kakak, tetangga, kawan. Mari kita kenang kehadiran mereka. Karena kepergian mereka menyadarkan betapa berharganya kehidupan. Selayaknya setiap 2 Maret kita sisihkan waktu mengenang perjuangan dan kehilangan karena virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H