Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayu Ting Ting dan Sindrom "Runaway Bride"

7 Februari 2021   09:16 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:41 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ayu Ting Ting dan Sindrom Runaway Bride

Ayu Rosmalina atau lebih populer disapa Ayu Ting Ting menjadi bahan pembicaraan pekan ini. Penyanyi dangdut yang populer dengan lagu Alamat Palsu itu membatalkan pernikahannya dengan Aditya Jayusman. Ayu dan Adit sebetulnya sudah merencanakan acara lamaran 14 Februari 2021 atau tepat di hari Kasih Sayang. Setelah itu resepsi pernikahan digelar 20 Februari. Namun apa dikata 10 hari sebelum hari lamaran Ayu membatalkannya.

Pihak penyelenggara perkawinan alias Wedding Organizer (WO) mengaku persiapan perkawinan sudah 90 persen. Akibatnya pihak WO mengalami kerugian karena sebagian vendor sudah menyiapkan barang-barang keperluan. "Belum jodoh," begitu alasan singkat Ayu sebagaimana dikutip Kompas.com.

Akun instagram @ayutingting92 sudah tidak memuat lagi foto-foto kebersamaan Ayu dan Aditya Jayusman. Aditya Jayusman adalah duda kelahiran Bandung Jawa Barat. Ia lulusan S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Kimia. Sindonews.com mengungkap Aditya adalah karyawan perusahaan industri kimia yang kantor pusatnya di Michigan Amerika Serikat.

Ayu Ting Ting aktif sebagai penyanyi mulai 2006 hingga sekarang. Ayu sebelumnya menikah dengan Henry Baskoro Hendarso 2013 dan dikarunia satu putrid bernama Bilqis Khumairah Razak.Alumna Universitas Gunadarma ini juga memiliki seorang adik bernama Assyifa Nuraini.

Pembatalan pernikahan memang suatu peristiwa yang memiliki dampak sosial emosi yang besar.  Sebagai pihak perempuan keluarga Ayu mengalami kerugian ekonomi dengan pembatalan tersebut. Namun posisi pihak yang dibatalkan (keluarga Aditya) kemungkinan lebih besar menanggung kerugian emosi sosial.

Nama baik keluarga di hadapan handai tolan serta relasi tercoreng moreng. Harus diingat pula perkawinan di Indonesia tidak hanya perkawinan sepasang insan manusia namun juga "mengawinkan" dua keluarga besar pihak mempelai pria dan wanita. Perkawinan begitu sakral sehingga menjadi momen yang membahagiakan dan diharapkan hanya terjadi satu kali.

Di Amerika peristiwa batalnya perkawinan sempat menjadi liputan nasional. Media menyebutnya sebagai Runaway Bride case atau kasus kaburnya pengantin perempuan. Peristiwa ini melibatkan wanita bernama Jennifer Wilbanks dan pengantin pria bernama John Mason. 

Pasangan ini dijadwalkan menikah 30 April 2005 di Duluth Georgia Amerika Serikat. Namun 26 April Jennifer kabur dari rumah . Peristiwa ini tercium pers dan menjadikannya liputan nasional. Isu yang berkembang Jennifer dibunuh oleh John Mason. Tanggal 29 April Jennifer menghubungi Mason dan mengaku menjadi korban penculikan dan kekerasan seks oleh sepasang Hispanik.

Penyelidikan FBI akhirnya membuka permainan Jennifer. Ia hanya berpura-pura diculik dan mendapat kekerasan seksual. Tindakan Jennifer dikategorikan sebagai memberikan pernyataan palsu. Jennifer dijatuhi hukuman percobaan dua tahun dan 120 jam pekerjaan sosial. Ia juga didenda setara dengan Rp 31.520.000 karena membuat laporan palsu.

Dunia Hollywood pernah mengangkat persoalan pengantin wanita yang kabur dari perkawinan dengan judul Runaway Bride. Film drama komedi yang beredar tahun 1999 ini menampilkan Julia Roberts dan Richard Gere dengan sutradara Garry Marshal. Ketiganya pernah sukses dengan film legendaris Pretty Woman tahun 1990.

wikipedia.com
wikipedia.com
Dikisahkan Maggie Carpenter (Julia Roberts) adalah perempuan lajang yang tiga kali batal menikah. Keseluruhannya terjadi menjelang pasangan pengantin berdiri di altar perkawinan. Kondisi ini diangkat kolumnis harian USA Today Ike Graham (Richard Gere) dengan tulisan provokatif dan banyak kesalahan fakta. Surat pembaca Maggie yang memprotes tulisan Ike mengakibatkan Ike dipecat. Kisah selanjutnya bisa anda saksikan film lawas yang tetap enak ditonton ini.

Kembali ke soal Ayu Ting Ting dan sindrom Runaway Bride, bagaimana ilmu pengetahuan menjelaskannya?

Aaron Ben-Zeev  seorang guru besar filsafat dalam tulisannya di Psychology Today menjelaskan beberapa pengantin wanita kabur dan menolak pengantin pria jelang detik-detik pernikahan.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa seorang pengantin (wanita khususnya) membatalkan perkawinan yang sudah di depan mata. Alasan Pertama: adanya ketakutan yang muncul di dalam perasaan bahwa ia tidak yakin dapat menindaklanjuti tindakan serius apapun dalam perkawinan. Alasan Kedua:Ketakutan (fobia) akan komitmen jangka panjang.Alasan Ketiga:kurangnya cinta tanpa syarat kepada pasangan.

Dalam banyak kasus kombinasi ketiga alasan ini saling campur baur mendominasi.

Alasan pertama sesungguhnya menyergap pada banyak calon pengantin wanita. Aaron menduga alasan pertama terjadi karena kebiasaan untuk lari menghadapi persolan sulit selama hidup. Mereka biasa lari dari persoalan. Menghindari untuk menyelesaikannya.

Alasan kedua fobia komitmen jangka panjang terjadi karena khawatir perkawinan akan gagal dan menyebabkan luka emosi yang dalam. Film Runaway Bride mungkin menggambarkan alasan ini.

Alasan ketiga adalah karena pasangan wanita tidak betul-betul mencintai pasangan prianya. Pasangan wanita tiba-tiba sadar calon pasangan hidupnya ini bukanlah yang sempurna diidamkan.Perasaan ini menyebabkan mereka melarikan diri.

Dalam kehidupan nyata banyak pula calon pengantin wanita yang tetap melaksanakan perkawinan walau ketiga alasan pembatalan muncul. Adanya harapan waktu akana membuat perkawinan bahagia  atau keyakinan lahirnya keturunan membuat situasi menjadi berganti lebih menyenangkan. Tidak sedikit yang menolak membatalkan karena menghindari situasi mempermalukan pasangan dan keluarga besarnya. Di Indonesia kemungkinan alasan ini banyak terjadi. Selain pemahaman agama dan lingkungan sosial yang mengutamakan terjaganya nama baik keluarga.

Perkawinan, kata Aaron, adalah titik dimana pasangan pria dan wanita melepaskan kemungkinan-kemungkinan pilihan bebas dan bersama saling menyesuaikan. Tidak sedikit yang menghadapi kesulitan untuk penyesuaian tersebut dan menutup kemungkinan untuk memilih yang lain sambil sepakat bersama pasangan untuk sehidup semati.

Kita harus ingat bahwa cinta tanpa syarat (unconditional love) terjadi saat kita menyatakan cinta bukan karena melainkan walaupun. Mungkin itu yang seharusnya disadari agar kisah Runaway Bride tidak terulang lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun