Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Datang Era Normal Baru

21 Mei 2020   07:38 Diperbarui: 21 Mei 2020   10:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah giat mengobarkan kalimat melawan Covid-19 selama dua bulan akhirnya pemerintah Indonesia ganti istilah dengan berdamai dengan Covid-19. Ibarat perang bendera putih akhirnya dikibarkan. Masyarakat pun diingatkan untuk hidup dengan new normal, normal baru. Normal  baru kita singkat dengan NOBAR. Memperkaya istilah ini yang sebelumnya dikaitkan dengan kegiatan Nonton Bareng. Entah nonton film di bioskop atau menyaksikan pertandingan sepak bola nobar menjadi ruang bersama menikmati cerita laga atau penalti penentu juara.

Sejatinya selama tiga puluh tahun terakhir berbagai aktivitas baru di alami manusia abad 20 hingga abad 21 ini. Tahun 70-80 masih ingat belanja kaset (cassette) di toko adalah hal lumrah.  Di Pasar Baru Jakarta Pusat ada toko kaset besar yang lengkap dengan headphone untuk mencobanya.Toko kaset ini menjadi rujukan pencarian segala jenis musik. Pilihan lain adalah kaset bajakan di pinggir jalan yang dijajakan di pasar malam atau pasar tiban setelah jumatan. 

Di tahun 90an kaset perlahan menghilang berganti dengan compact disc alias CD.  Bersamaan pula muncul VCD alias video compact disc. Jika CD penyalur audio maka VCD menyajikan audio visual. Perangkat VCD pun marak dijual di mana-mana. Penyewaan VCD pun menjamur. Berbeda dengan kaset yang ekonomis, teknologi canggih CD dan VCD meminta bayaran lebih. Sewa menjadi jalan tengah. Khususnya VCD.Itu jika kualitas masih dinomersatukan. 

Namun jika kecepatan tontonan menjadi pilihan maka tersedia VCD bajakan. Harganya bisa jauh lebih murah daripada aslinya. Dengan kualitas yang dikatakan ya gitu deh. Kadang bagus seringan tidak. VCD tidak lama berjaya di awal 200an  munculah DVD (digital video disc). Lebih canggih dengan kualitas gambar yang lebih baik. 

Seperti VCD maka DVD pun juga bernasib sama. Original lebih mahal daripada bajakan. Dan larislah DVD bajakan. Era DVD tak berlangsung lama dengan hadirnya teknologi internet. Perubahan penyimpanan data dari cakram ke USB (Universal Serial Bus) menjadi lompatan teknologi. Film tak lagi sulit dibawa. Hanya dengan USB lebih kecil dari jari kelingking dewasa puluhan film bisa dibawa kemana-mana. 

Di era internet semua orang dimungkinkan menjadi pembajak karya cipta.tanpa terkecuali. Film, program computer, antivirus, semua yang bentuknya digital dapat dengan mudah diduplikasi. Perubahan dari kaset, cd, vcd, dvd hingga file adalah evolusi normal baru. Kita menerimanya dengan tanpa perlawanan. Bahkan lebih banyak menerimanya dengan kenikmatan. Perubahan dari kaset, cd, vcd, dvd hingga file adalah salah satu nobar yang terjadi selama 30 tahun terakhir. Masih banyak nobar lainnya. Hilangnya minyak tanah berganti dengan tabung gas  3 kg adalah normal baru. 

Pengambilan uang melalui AnjunganTunai Mandiri (ATM) adalah normal baru. Penggunaan telepon seluler adalah normal baru. Bepergian dengan kereta api tanpa berdesakan dan menikmati pendingin udara dengan harga ekonomi adalah normal baru. Pemilihan langsung presiden, gubernur, walikota, bupati adalah normal baru.

Dengan contoh-contoh ini apakah definisi nobar? Nobar adalah kebiasaan yang menggantikan kebiasaan lama. Dulu pergi tanpa masker. Kini selalu bermasker. Dulu berdekat-dekatan senggol-senggolan kini jaga jarak. Dulu cuci tangan sebelum makan kini sering-sering cuci tangan dengan sabun atau handsanitzer. 

Dulu sekolah di kelas kini tatap muka melalui layar video. Dulu bekerja di kantor sekarang cukup di rumah. Bedanya nobar versi kaset dengan nobar versi korona adalah yang terakhir ada pemaksaan. Tak ada pilihan. Dengan menggunakan masker anda menjadi petanda bahwa anda peduli diri anda dan orang lain. Sebaliknya jika anda tidak menggunakan masker maka itu adalah petanda anda tidak peduli diri anda sendiri dan orang lain di sekitar anda.selamat datang era nobar. Kata iklan.... enjoy aja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun