Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Einstein Baru" Bernama Sabrina

29 Desember 2017   07:55 Diperbarui: 30 Desember 2017   20:05 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia lahir 3 Juni 1993. Jadi usianya baru 24 tahun. Sarjana fisika lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kini sedang studi doktoral di Universitas Harvard. Nama lengkapnya Sabrina Gonzalez Pasterski. Penelitiannya berjudul spin memory effect dikutip mahafisikawan Stephen Hawking. 

Promotor gelar doktornya adalah Andrew Strominger, ilmuwan Amerika terdepan di bidang fisika kuantum. Konon kampus tempatnya kuliah menjulukinya sebagai "the new Einstein". Julukan ini membuatnya risih dan menyatakan dirinya hanyalah mahasiswa pascasarjana dan belum pantas untuk mendapat julukan tersebut.

Sejak muda Sabrina memang sudah terlihat jenius. Di usia 13 tahun ia membuat sendiri sebuah pesawat. Silahkan simak bagaimana Sabrina mengutak atik mesin pesawat yang dipersembahkan untuk ayahnya disini . Mesin pesawat Cessna C150 adalah pemberian kakeknya untuk ulang tahun ke 10.Setahun kemudian Sabrina memulai kehidupan kampus sebagai mahasiswa MIT di usia 14 tahun. Di usia ini pula Sabrina terbang solo dengan pesawat buatannya.

Berbeda dengan generasi muda yang tergila-gila dengan media sosial, Sabrina tidak memiliki satupun akun twitter, facebook, instagram dll. Situs ini    yang memuat prestasi dan rencana kegiatannya hanya mencantumkan alamat kontak email Sabrina  spaterski@fas. harvard.edu .

Majalah Forbes menempatkan Sabrina di antara 31 ilmuwan muda.Jeff Bezos pemilik situs Amazon.com menawarkan Sabrina ikut  dalam perusahan ruang angkasa miliknya Blue Origin. Tak ketinggalan badan antariksa Amerika NASA tak mau ketinggalan menawarkan pekerjan kepada Sabrina.

 Sabrina tertarik untuk meneliti fenomena lubang hitam, gravitasi ruang waktu dan gravitasi kuantum. Penelitiannya kan membantu manusia memahami lebih baik alam semesta. Dalam studinya Sabrina diberi kebebasan penuh melakukan penelitan yang dianggapnya sesuai dengan  penelitiannya.

Kapan Indonesia punya anak muda seperti Sabrina? Saya yakin segera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun