Mohon tunggu...
Doddy Hidayat
Doddy Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Ada yang panggil saya pemimpi, orang planet, ngawur dan sok pintar..dan itu betul semua :D http://www.konsultankreatif.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Harap Jokowi Berprestasi!

24 Desember 2012   05:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih Jokowi. Mantan Walikota Solo. Apa prestasinya di Solo?

Dari judulnya saja, siap – siap nih di kritik habis para pengagum gubernur kita Mr. JokoWow, pejabat paling seleb di panggung politik demokrasi belakangan ini. Tapi kritik nya nanti ya, setelah tuntas membaca. Janji deh ngga pakai panjang lebar. 1. Jangan Harap? Kalau tidak berharap, untuk apa dipilih? Itu pertanyaan paling ektrim yang harus dijawab. Bukan oleh saya, oleh Pak Jokowi dong. Kalau saya Cuma bantu jawab alias beropini. Berharap itu jangan kepada Jokowi, jangan juga kepada manusia lain. Berharap itu hanya pada Tuhan. Semoga Tuhan yang turun tangan menurunkan segala “bantuan” agar Pak Jokowi berprestasi dan memenuhi harapan semua orang. Contoh lah soal macet dan banjir, mau 100 Profesor botak ahli planologi plus teknik lingkungan bikin formula, kalau Tuhan tidak bantu dengan "cara" Nya, yo Jakarta koyo ngene terus. Untuk layak dibantu, Tuhan juga punya syarat – syaratnya. Kalau kata Nabi kita Muhammad SAW, Syarat suatu negara layak mendapat bantuan Tuhan Cuma 3: Pemimpinnya Baik, Tentaranya baik dan rakyatnya baik. Silahkeun di rumuskan dengan pemahaman masing – masing. Cara berpikir sederhananya adalah: Bukan hanya Pak Jokowi nya saja yang baik, tetapi pemimpin – pemimpin dibawahnya juga harus baik, tentara atau aparat nya juga harus baik dan rakyatnya juga harus baik, minimal karena warga DKI itu harapannya yang baik – baik maka warga juga harus punya kesadaran untuk membantu program – program pemerintah yang baik dan saling berinisiatif menjadi penggerak segala hal yang baik, dimula dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan seterusnya. 2. Jokowi? Siapa sih Jokowi. Mantan Walikota Solo. Apa prestasinya di Solo? Apa Solo pendapatan daerahnya paling tinggi? Apa tingkat pengurangan golongan miskinnya paling rendah? Apa penganggurannya sedikit? Apa Premanismenya tidak ada? Apa UMKM nya paling sejahtera? Silahkan jawab sendiri, Secara Tomcat masih banyak di Solo, orang miskin juga masih banyak, preman juga masih banyak. Walikota yang sekarang pun dulunya mantan preman. Pak Rudi, mantan wakil Pak Jokowi itu preman, tapi sudah insyaf barangkali. Jangan marah dulu pak, Sayidina Umar Bin Khatab lebih preman dari bapak kok, tenang saja. Bagi saya, Pak Jokowi bukan pantas di Jakarta karena prestasi. Tetapi dari sekian banyak pilihan calon pemimpin, beliaulah pemimpin yang mempunyai karakter yang nyaris tidak dimiliki pemimpin – pemimpin lain. Apa itu? Jokowi menjadi JokoWOW karena kesederhanaanya. Dengan kelebihan itu, pak Jokowi mudah untuk dekat dengan kalangan yang sederhana. Camat saja belum tentu sebulan sekali mengunjungi warganya, Pak Jokowi mungkin bisa setiap hari berkunjung dan berdialog dengan warganya di manapun tanpa risih dan jengah. Dalam perjalanannya, Pak Jokowi tinggal membuktikan bahwa kesederhanaan itu bukan sekedar pencitraan dan tidak berubah definisi sederhananya. Punya pesawat jet satu, pulau satu, istana satu, tabungan 1..1 trilyun, heuheu saya juga mau kalau sederhana begitu. 3. Berprestasi? Satu – satunya prestasi yang saya harapkan dari Pak Jokowi adalah gerakan kesederhanaan nya. Dengan itu saja, banyak kok yang bisa berubah. Dengan sedehana, bisa menjadi ukuran buat para pejabat yang lain. Masa Gubernur jakarta pakai Kijang, ini kok camatnya pake alphard. Atau masa pak Jokowi makan di warteg aja mau, ini bupati daerah miskin – pake status tertinggal pula, kalau ke jakarta menginapnya di Kempinski, makan di resto mahal, belanja di Sogo, pipis di Singapura heuheu, kali aja ada yang begitu. Intinya gerakan kesederhanaan akan merubah banyak hal dan salah satu yang penting bahwa Jakarta bukan kota untuk gengsi – gengsian pakai mobil seorang satu. Gubernurnya saja naik Kopaja, masa kita gengsi toh? Insya Allah urusan macet pun akan terurai, karena banyak yang mulai sadar untuk menerapkan pola hidup sederhana ala Mr. JokoWow. Terakhir, penutup dan kesimpulan dari judul artikel ini: Jangan Harap Jokowi Berprestasi: Jangan, jika tuntutan itu hanya kita tumpahkan kepada satu orang pribadi Jokowi saja. Biarlah Pak Jokowi sustain dengan kesederhanaannya, selebihnya kita sama – sama sepakat untuk membantu program – program baik yang ada ini agar berjalan mulus. Kita ber sumbangsih sesuai kapasitasnya dong. Yang Pengusaha dengan caranya dan kemampuannya. Yang karyawan kantor juga begitu. Mahasiswa dan para pelajar juga sesuaikan dengan cara dan kemampuannya. Itu baru namanya Warga DKI jakarta yang kreatif dan WOW! Doddy Hidayat Konsultan Kreatif Artikel Terkait 1. Kemenaangan Jokowi: Mesin Politik harus di Overhoul 2. Mengharapkan Jokowi Jadi Paling BETAWI 3. Sekedar Masukan untuk Pak Jokowi 4. Bupati Ancam Gubernur? Cuma Ada Disini 5. Dahlan Iskan & DPR: Bekerja & berpolitik 6. Curhat Galau saudara Kita diperbatasan Entikong 7. Mamak malaysia satu ini sukanya mengihina saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun